Caracas, Venezuela (ANTARA News) - Presiden Venezuela Nicolas Maduro memanggil pulang duta besarnya untuk Kairo pada Jumat dan menyerukan Presiden Mesir Mohammed Moursi yang digulingkan agar diaktifkan kembali.

Ia juga mendesak pemulihan ketertiban konstitusional di Mesir, tempat lebih dari 600 orang telah tewas dalam aksi-aksi protes sejak Rabu.

Presiden Venezuela menuduh Amerika Serikat dan Israel berada di balik pemberhentian Moursi pada Juli serta pemberontakan di negara-negara lain seperti di Suriah.

Pemerintah Venezuela telah mempertahankan hubungan dekat dengan negara-negara Timur Tengah, khususnya Iran.

Maduro juga merupakan mitra dekat pemimpin Libya Moamer Gaddafi yang tewas dalam pemberontakan rakyat pada 2011.

Pada Jumat, Uruguay juga mengutuk kekerasan di Mesir dan menyerukan para pihak yang bertikai untuk mengatasi perbedaan mereka melalui dialog dan mediasi.

Moursi digulingkan dari kursi kepresidenan pada 3 Juli di tengah gelombang protes massa.

Bentrokan antara pendukung Moursi, yaitu Ikhwanul Muslimin dan pasukan keamanan serta pendukung pemerintah sementara Mesir berubah menjadi mematikan pada awal pekan ini.

Setidaknya 70 orang tewas Jumat setelah polisi resmi menggunakan senjata tajam untuk mengatasi para demonstran, demikian laporan AFP.

(Uu.H-AK)

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013