Kairo, Qahirah (ANTARA News) - Tentara Mesir Sabtu memasuki satu masjid Kairo yang menjadi tempat pengungsian para demonstran setelah seharian bentrokan mematikan, dan tampaknya sedang berunding, demikian AFP.

Siaran langsung saluran televisi swasta Mesir ONTV menunjukkan para tentara memasuki masjid, sedangkan Al-Jazeera Mesir mengirimkan rekaman di situsnya tentang para prajurit dalam masjid.

Mereka tampaknya sedang berunding dengan para pengunjuk rasa dan mencoba membujuk mereka pergi dari tempat ibadah itu.

Seorang pengunjuk rasa mengatakan kepada AFP melalui telepon bahwa mereka menuntut tidak akan ditangkap, atau diserang oleh warga sipil yang bermusuhan yang berkumpul di luar masjid.

Dalam laporan sebelumnya, pasukan keamanan mengepung satu Masjid Al-Fath di Kairo di mana para pendukung Ikhawanul Muslimin bersembunyi.

Pengepungan Masjid Al-Fath di daerah Ramsis itu terjadi pada akhir bentrokan seharian antara pasukan keamanan dan pendukung presiden terguling Mohamed Moursi yang menewaskan lebih dari 80 orang tewas.

Para pejabat keamanan mengatakan "unsur-unsur bersenjata menembak pasukan keamanan dan polisi dari dalam masjid."

Tetapi Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP) Moursi mengajukan tuntutan untuk pencegahan "pembantaian" yang lain setelah 578 orang tewas di seluruh negeri itu pada Rabu ketika polisi membersihkan kemah-kemah protes yang didirikan para loyalis Moursi.

FJP mengatakan "ribuan orang terperangkap dalam Masjid Al-Fath, sedangkan penembakan telah berlangsung selama lebih dari satu jam tanpa henti.

FJP mendesak "siapa pun agar melakukan apa pun untuk membuat (pasukan keamanan) kembali. "Ini jelas ada niat untuk mengulang pembantaian Rabaa," kata kelompok itu merujuk Masjid Rabaa al-Adawiya di mana lebih dari 200 orang tewas Rabu lalu.

(H-AK)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013