Indonesia mengalami 4.940 kali bencana selama 2023 dengan mayoritas berupa bencana hidrometeorologi basah
Jakarta (ANTARA) -
Sejumlah berita humaniora kemarin, Jumat (12/1) masih menarik untuk dibaca hari ini, di antaranya Kementerian Agama (Kemenag) yang membuka pendaftaran program 500 Dai di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
 
Kemudian, ada juga warta tentang Komisi Penyiaran Anak Indonesia (KPAI) yang meminta pemasangan alat peraga kampanye (APK) di ruang publik agar dievaluasi karena telah menelan korban anak.
 
Warta seputar bencana juga perlu menjadi perhatian bagi masyarakat, di antaranya tentang perkembangan erupsi di Gunung Lewotobi, Nusa Tenggara Timur (NTT), peringatan BMKG soal cuaca ekstrem hingga Februari 2024, hingga rangkuman bencana selama tahun 2023 oleh BNPB.
 
Berikut rangkuman berita:
   
Kementerian Agama membuka pendaftaran program 500 Dai atau penceramah untuk berdakwah di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) selama Ramadhan 1445 Hijriah/2024 Masehi.
   
Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra meminta pemasangan alat peraga kampanye (APK) di ruang publik agar dievaluasi soal keamanannya, karena ada baliho roboh yang menyebabkan kecelakaan dengan korban anak tewas.
   
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau warga agar menjauhi wilayah yang menjadi arah aliran lava pijar erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
   
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat waspada dan siap siaga terhadap cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi yang masih mengancam sebagian besar wilayah Indonesia hingga Februari 2024.
   
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto menyatakan Indonesia mengalami 4.940 kali bencana selama 2023 dengan mayoritas berupa bencana hidrometeorologi basah.

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024