Buleleng (ANTARA) - Persatuan Purnawirawan (PP) Polri Provinsi Bali melakukan gerakan peduli dan merawat Danau Buyan di Kabupaten Buleleng, Bali, dengan menuangkan ratusan liter cairan eco enzyme.

"Apa yang dilakukan PP Polri ini tidak sekadar seremonial, tetapi sebagai suatu kewajiban suci yang harus dilakukan dalam menyelamatkan lingkungan," kata Ketua PP Polri Provinsi Bali Brigjen Pol (Purn) Njoman Gede Suwetha di Buleleng, Sabtu.

Mantan Wakapolda Bali ini mengatakan upaya-upaya penyelamatan lingkungan harus terus dilakukan dan digemakan demi terjaganya kehidupan yang berkesinambungan.

Apalagi Danau Buyan merupakan salah satu danau di Bali yang telah mengalami sedimentasi yang cukup parah, selain terganggunya kualitas air danau akibat penggunaan pupuk kimia, pestisida, dan sisa detergen dari aktivitas masyarakat.

Eco enzyme yang merupakan hasil fermentasi sisa sayur dan buah itu bermanfaat untuk menjernihkan air danau dan sekaligus mengurangi pencemaran akibat zat kimia.

Baca juga: Komunitas peduli lingkungan gunakan eco enzyme untuk rawat Danau Buyan

"Tanpa lingkungan yang terjaga, manusia tidak akan ada maknanya. Semua makhluk hidup tentu membutuhkan kondisi lingkungan yang maksimal," ucap Suwetha pada acara yang dihadiri ratusan anggota PP Polri Provinsi Bali ini.

Menurut dia, sudah menjadi kewajiban PP Polri untuk melakukan hal yang bermanfaat dan berdampak positif terhadap kelestarian dan terjaganya lingkungan.

"Kita hendaknya memberi makna hidup ini. Tidak berarti kalau kita sudah tua, sudah pensiun, sudah selesai semuanya. Sebagai manusia, sebelum dipanggil Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan), wajib hukumnya kita melakukan yang sebaik-baiknya dan bermanfaat bagi manusia dan lingkungan," ujarnya.

Suwetha dalam kesempatan tersebut juga menyatakan dukungannya terhadap berbagai gerakan para tokoh peduli lingkungan yang tergabung dalam wadah Bali Green Initiative (BGI).

"Ini sesuatu yang sangat mulia dan perlu didukung bersama. Semua harus terlibat dan memberikan peran aktif sesuai dengan kemampuan dan posisi masing-masing. Selain itu, juga perlu mendapat dukungan pemerintah dengan otoritas dan kewenangannya," kata Suwetha.

Baca juga: Buleleng utamakan pelestarian alam dalam "master plan" Danau Buyan

Sementara itu, anggota Dewan Perwakilan Daerah yang juga Ketua Dewan Penasihat PP Polri Provinsi Bali Komjen Pol (Purn) Made Mangku Pastika mengatakan kegiatan penuangan eco enzyme tersebut merupakan salah satu langkah konkret PP Polri untuk ikut serta menjaga alam Bali.

"Dengan kegiatan ini, PP Polri ikut menyelamatkan lingkungan karena ancaman kerusakan lingkungan Danau Buyan ini cukup besar. Pada 13 tahun yang lalu saja, luas Danau Buyan tercatat berkurang seluas 60 hektare akibat mengalami sedimentasi," ucap Pastika.

Mantan Kapolda Bali itu mengatakan, jika tidak dilakukan berbagai upaya penyelamatan danau, maka bisa jadi dalam 25 tahun ke depan, Danau Buyan bisa saja tinggal nama akibat proses sedimentasi dan rusaknya kualitas air karena masuknya limbah dan sisa detergen.

"Hampir semua danau kita di Bali, yakni Danau Buyan, Danau Batur, Danau Beratan dan Danau Tamblingan mengalami pendangkalan dan kualitas airnya menurun," ucapnya pada acara yang di antaranya dihadiri Kombes Pol (Purn) Wayan Lotera (Sekretaris PP Polri Bali), Irjen Pol (Purn) Ketut Untung Yoga, dan AKBP (Purn) I Gede Kintawali.

Baca juga: Danau Buyan-Tamblingan Bali siap dikembangkan jadi kawasan ekoturisme

Terkait Danau Buyan, juga dibutuhkan upaya untuk menormalisasi luas danau di antaranya dengan melakukan pengerukan, kemudian tanah hasil pengerukan dibawa ke pinggir danau untuk ditanami pohon yang dapat berfungsi sebagai sabuk hijau.
Anggota DPD Made Mangku Pastika bersama Ketua Persatuan Purnawirawan Polri Provinsi Bali Brigjen Pol (Purn) Njoman Gede Suwetha dan perwakilan anggota PP Polri Bali usai menuangkan cairan eco enzyme di Danau Buyan, Kabupaten Buleleng, Bali, Sabtu (13/1/2024). ANTARA/Ni Luh Rhismawati.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024