Jakarta (ANTARA) - Rumah mode Prada meluncurkan koleksi busana pria siap pakai atau ready to wear dalam gelaran Milan Fashion Week pada Minggu (14/1) waktu setempat, sebagai penanda kembalinya musim fesyen yang penuh semangat.

Ditulis laman Hindustan Times, Prada menghadirkan nuansa alam di dalam ruangan sebagai latar belakang koleksi pakaian pria musim gugur dan musim dingin 2024-25 yang dimaksudkan untuk mengajak orang-orang untuk keluar rumah.
 
Runway beralas lantai kaca plexiglass di ruang pamer Prada yang direnovasi untuk musim baru, mengalir aliran sungai buatan di atas bebatuan dan gemerisik dedaunan.
 
Sementara para penonton duduk di kursi kantor berwarna biru yang disusun membentuk runway yang berputar-putar. Jadi panggungnya ditetapkan untuk mengeksplorasi ketegangan antara dunia alam dan dunia kerja.
Raf Simons, salah satu direktur kreatif Prada , mengatakan koleksi tersebut merujuk pada air dalam berbagai bentuknya yakni laut, hujan, sungai, es.

Pelengkap busana seperti sandal dengan palet warna  putih dan pirus serta sepatu resmi tanpa hak. Peacoat kulit ramping dengan kerah berbulu dan topi kapten memberikan aksen pelaut, salah satu dari banyak referensi dalam pertunjukan yang mengarah ke detil dan siluet dari tahun 1920-an hingga 1960-an.
 
“Kami ingin mengubah dan menantang arsitektur pakaian,” kata Simons.
 
Untuk pakaian kantor, aksen dasi berwarna putih dikenakan di atas kemeja dua warna. Jaket pun memiliki proporsi yang penting dalam tampilan kali ini. Sabuk kulit pada celana panjang dijahit, menggantikan ikat pinggang, dan diikatkan di pinggul dengan aksen tenunan atau tanpa motif yang sengaja dipasang miring.
 
Prada juga meluncurkan jaket berbahan tweed yang menawarkan tekstur, kecerahan pakaian rajut, dengan set kembar yang memberikan kisah warna kontras dalam warna merah pemadam kebakaran dan pirus, zaitun, dan salmon.
 
Koleksi baru Prada, menandai sebagai titik pembaharuan semangat, kata direktur kreatif Miuccia Prada di belakang panggung.
 
"Saya merasakan kebutuhan untuk melekat pada sesuatu yang sangat mendasar bagi sifat manusia, seperti musim, seperti di luar. Sehingga pakaiannya berhubungan dengan luar, dengan cuaca, dengan kenyataan,” kata Prada.
 
"Selalu bersifat politis, koleksi Prada merujuk pada perubahan iklim, tetapi tidak secara eksplisit. Terlalu besar untuk pergi ke sana,” kata Prada.
 
“Kami ingin membicarakan sesuatu yang relevan, karena pada saat-saat seperti ini Anda tidak bisa menghindari untuk membicarakan topik yang relevan. Misalnya cuaca,'' ujarnya.

Baca juga: Fringes dominasi peragaan busana Prada dalam Milan Fashion Week

Baca juga: Grup ENHYPEN resmi diumumkan jadi duta merek Prada

Baca juga: Prada bawa kesederhanaan dan kontras di panggung Milan Fashion Week

Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024