Kami baru saja menyaksikan tanda tangan kerja sama antara Kemenkes dan Viva, organisasi non-profit dunia yang akan membantu anak-anak Indonesia yang terkena kanker darah
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI meneken kerja sama dengan Yayasan Viva Anak Kanker Indonesia dalam penguatan perawatan kanker bagi anak-anak penderita kanker.
 
"Kami baru saja menyaksikan tanda tangan kerja sama antara Kemenkes dan Viva, organisasi non-profit dunia yang akan membantu anak-anak Indonesia yang terkena kanker darah, seperti limfoma dan leukemia," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
 
Menkes mengemukakan dua jenis kanker darah tersebut merupakan kanker yang paling banyak diderita oleh anak-anak Indonesia.
 
Menurut data Globocan tahun 2020, jumlah penderita kanker pada anak (0-19 tahun) sebanyak 11.156 jiwa. Dari angka itu, leukemia menempati posisi pertama dengan 3.880 kasus (34,8 persen), sedangkan kanker getah bening dan kanker otak masing-masing dengan 640 kasus dan 637 kasus (5,7 persen).

Baca juga: WHO: 350.000 anak terdiagnosa kanker setiap tahun
 
Meski demikian, lanjut Menkes, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2021 menyebutkan kanker anak yang dapat disembuhkan di Indonesia hanya kurang dari 30 persen kasus.
 
Oleh karena itu, kata dia, dalam kerja sama ini kedua pihak sepakat untuk memperkuat perawatan bagi anak-anak yang menderita kanker melalui pengobatan medis, pendidikan, dan penelitian translasi yang dimulai dengan acute lymphoblastic leukemia.
 
"Pendidikan dilakukan melalui program pelatihan dokter, perawat, apoteker, dan teknisi laboratorium Indonesia di bidang onkologi pediatri, di Indonesia atau di luar negeri, yang akan dimulai di Singapura," ujar Menkes Budi.
 
Sedangkan pengobatan medis, kata Menkes, dilakukan melalui pengenalan dan peningkatan kapasitas transplantasi sumsum tulang serta terapi sel dan gen, yang akan dimulai dengan terapi Sel CarT di Indonesia.

Baca juga: Lingkungan yang baik penting untuk dukung pengobatan kanker anak
 
"Dari kerja sama ini, kita akan mendapat bantuan dari mereka untuk mendeteksi leukemia pada anak dan mengobatinya dengan teknologi canggih seperti mesin CarT. Nantinya alat itu akan dipinjamkan ke RS Kanker Dharmais sehingga kita bisa mengobati anak-anak," ucap Menkes Budi
 
Selain itu, kata dia, kedua pihak juga sepakat untuk menjamin akses ke obat-obatan dan perawatan yang diperlukan untuk semua anak yang menderita kanker.
 
"MoU ini memperkuat komitmen kami untuk membuat perawatan ini tersedia dan terjangkau, sehingga setiap anak memiliki kesempatan untuk melawan kanker dengan sumber daya terbaik yang tersedia," tutur Menkes Budi Gunadi Sadikin.

Baca juga: Pemeriksaan dengan CT Scan dapat tingkatkan risiko kanker pada anak

Pewarta: Sean Muhamad
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024