Kabupaten Lombok Utara memiliki potensi besar untuk meningkatkan ekspor komoditas unggulan.
Mataram (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus berupaya mendorong ekspor komoditas perkebunan unggulan Kabupaten Lombok Utara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.

"Salah satu langkah yang dilakukan adalah menghubungkan petani di Kabupaten Lombok Utara dengan pembeli internasional untuk komoditas unggulan, seperti kelapa dan jambu mete," kata Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB Berry Arifsyah Harahap saat audiensi dengan Bupati Lombok Utara H Djohan Sjamsu, di Kabupaten Lombok Utara, Rabu.

Menurutnya, Kabupaten Lombok Utara memiliki potensi besar untuk meningkatkan ekspor komoditas unggulan, khususnya dari sektor perkebunan yang dapat mendukung ketahanan ekonomi daerah.

Ekspor komoditas unggulan juga dapat membantu pengendalian inflasi di tingkat nasional. Selain itu, ekspor juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang baik bagi daerah.

Berry mengatakan kerja sama yang dilakukan dengan Pemkab Lombok Utara kali ini adalah upaya untuk meningkatkan ekspor.

"Sebab, bisa berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat serta turut mendorong pertumbuhan ekonomi yang baik bagi NTB," ujarnya lagi.

Selain ekspor, BI NTB juga bekerja sama dengan Pemkab Lombok Utara dalam hal ketahanan pangan melalui peningkatan produktivitas padi di daerah tersebut.

Berry mengatakan pihaknya telah memberikan fasilitasi tidak hanya dari sisi peningkatan produksi, tapi juga dari pendampingan kelembagaan, sehingga ada nilai tambah dan harga yang terbaik bagi para petani.

"Kami juga menginformasikan bahwa pada Juli-Agustus 2024, akan ada investment forum yang dilaksanakan se-Bali dan Nusa Tenggara, di mana BI NTB akan menawarkan komoditas yang ada di NTB, kepada investor potensial," katanya lagi.

Bupati Lombok Utara H Djohan Sjamsu menyambut baik kerja sama dengan BI NTB dan mengapresiasi upaya yang dilakukan untuk mengembangkan sektor pertanian di daerahnya.

Menurutnya, banyak hal yang diperoleh dari kehadiran BI NTB, khususnya yang berkaitan dengan komoditas daerah yang dapat diekspor. Tinggal bagaimana menggalakkan hal tersebut untuk dapat mencapai target.

"Kami akan programkan untuk peningkatan produksi komoditas jambu mete, coklat, vanili, dan kelapa. Semoga ke depannya dapat memenuhi kebutuhan pasar dan kami juga berharap tetap bisa ikut serta dalam pengendalian inflasi di NTB," ujar Djohan.
Baca juga: BI NTB terus berikan pendampingan klaster vanili untuk genjot ekspor
Baca juga: BI NTB melatih ratusan pendamping PPH dan penanganan hewan kurban

Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024