Bojonegoro (ANTARA News) - Bupati Bojonegoro, Jatim, HM Santoso, memberikan santunan kepada empat warga di sekitar sumur minyak Sukowati yang masih menjalani rawat inap di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro masing-masing Rp1 juta, Selasa. Santunan dengan jumlah yang sama juga diberikan kepada tiga warga lainnya yang juga menjalani rawat inap akibat menghirup gas H 2 S (Hidrogen Sulfa) ketika terjadi tendangan gas sumur minyak Sukowati, tapi sudah pulang ke rumah. "Dari hasil rekam medis, warga yang menjalani perawatan di di sini gejalanya sama, mual-mual, pusing dan muntah-muntah akibat menghirup gas H2S," kata dokter jaga, drg Thomas Djaja kepada ANTARA News, seusai kunjungan Bupati Bojonegoro, HM Santoso. Empat warga yang masih rawat inap tersebut adalah Agung Prabowo (6), srigati (42), Ismi (40) dan Reza (10), semuanya warga Dusun Plosolanang Desa Campurejo Kec. Kota Bojonegoro. Tiga warga lainnya yang sempat menjalani rawat inap tapi sudah pulang, yakni Sarmani (34), penduduk Desa Sambiroto Kec. Kpas, Supiah (82) dan Sukardi (80), keduanya penduduk Desa Campurejo. Dari data di RS Sosodoro Djatikoesoemo, akibat adanya semburan gas di sumur minyak Sukowati tersebut, tercatat ada 27 warga di sekitar sumur minyak Sukowati, di Desa Campurejo Kecamatan Kota Bojonegoro, Jatim, yang menjalani perawatan di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo. "Tetapi hanya tujuh warga yang menjalani rawat inap lainnya langsung pulang," kata Thomas Djaja. Menurut Direktur RS Sosodoro Djatikoesoemo, dr. Sunhadi, kepada Antara, seluruh biaya perawatan para pasien korban semburan gas sumur minyak Sukowati tersebut menjadi tanggung jawab JOB ( Joint Operating Body ) Pertamina-PetroChina East Java.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006