Jakarta (ANTARA) - Pendiri klinik kecantikan NMW Clinic dr. Nataliani Mawardi, Dipl. CIBTAC, memberikan lima hal penting yang perlu dirinci dan diperhatikan sebelum melakukan prosedur operasi bedah kecantikan atau yang sering disebut operasi plastik (oplas).

“Di dunia yang serba cepat saat ini, pengejaran kecantikan dan penampilan fisik telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan banyak orang, terutama bagi perempuan. Oplas dipandang telah menjadi solusi kecantikan paling jitu, kekinian dan komprehensif, namun, perlu perhatikan beberapa hal untuk mengetahui layanan terbaik yang paling aman,” kata Nataliani melalui rilis pers di Jakarta, Sabtu.

Seperti kondisi global, Nataliani menyebut bahwa selain perawatan estetika, tren dan permintaan bedah plastik kecantikan, melonjak di kota-kota besar di Indonesia seiring dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat akan penampilan, seperti di Jakarta, Surabaya, Yogyakarta dan Bali.

Baca juga: Dokter berikan tips cegah risiko pascaoperasi bedah plastik

Namun, pemilihan tempat melakukan oplas yang salah terkadang justru membawa mimpi buruk bagi banyak orang. Hal pertama yang harus diperhatikan, menurut Nataliani, adalah mencari klinik berpengalaman dengan dokter yang terkualifikasi.

Selanjutnya, tinjau lebih dalam perihal portofolio klinik beserta dokter yang melakukan praktek bedah kecantikan plastik. Calon pasien dapat memulainya dengan cara paling sederhana, dengan menelusurinya di internet, dan pilih klinik dan dokter dengan rekam jejak yang baik dan berpengalaman.

Hal ketiga adalah memeriksa galeri akun sosial media klinik, termasuk membaca tiap testimoni yang dituliskan oleh para pasien yang pernah melakukan operasi plastik di sana.

Bila semua itu telah dilakukan, berdiskusilah dengan kerabat yang pernah melakukan tindakan operasi plastik tersebut secara langsung, untuk mengetahui hasil dan pengalaman yang lebih terbuka dan jujur. Terakhir, lakukan konsultasi dengan praktisi estetika yang bereputasi baik tentang kondisi yang dikeluhkan, mengingat setiap individu memiliki masalah dan kerumitan kasus yang berbeda.

“Disini lah peran ‘mata’ estetika serta ilmu dan pengalaman estetika dokter, di mana perawatan yang berhasil bagi dokter adalah menjadi pendengar yang baik, itu sudah mencapai 60 persen dari diagnosis untuk mengetahui secara cermat masalah yang ada dan memberikan solusi paling jitu. Keselamatan pasien dan hasil akhir adalah yang utama,” Nataliani menambahkan.

Baca juga: Berminat operasi hidung? Ini syaratnya

Baik operasi plastik maupun berbagai perawatan kecantikan bisa menjadi solusi untuk mengatasi tanda-tanda penuaan. Operasi plastik menawarkan perubahan yang lebih permanen, seperti facelift, operasi kelopak mata, atau pengencangan leher, sementara perawatan estetika seperti botox, filler, chemical peeling, dan terapi laser memberikan pilihan non-bedah untuk mengurangi kerutan, garis halus, dan memperbaiki tekstur kulit.

Mengenai tren, Nataliani menjelaskan prosedur bedah minor yang membutuhkan anestesi lokal seperti blepharoplasty dan transplantasi rambut, kini sedang ramai dicari. Sedangkan prosedur bedah mayor membutuhkan anestesi total yang sedang ramai digandrungi adalah sedot lemak (liposuction).

Nataliani menyebut setiap pendekatan memiliki pertimbangan tersendiri dalam hal biaya, waktu pemulihan, dan potensi risiko sehingga begitu penting bagi calon klien untuk cukup mencari tahu dan berkonsultasi dengan profesional guna menemukan opsi terbaik yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi individu.

Baca juga: Dokter: Bedah plastik tak gunakan plastik, tetapi jaringan tubuh

Baca juga: Dokter jelaskan perbedaan bedah plastik estetik dan rekonstruksi

Baca juga: Mereka yang tidak disarankan menjalani perawatan botox


Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024