Jakarta (ANTARA) - Doktor lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK menjelaskan waktu terbaik untuk anak-anak meminum susu di malam hari agar dapat optimal untuk tumbuh kembangnya.

Ia menyarankan agar susu dapat diminum dua atau tiga jam sebelum tidur supaya penyerapan gizinya terjadi dengan baik dan tidak memberikan dampak buruk pada kesehatan si buah hati.

"Jadi memang sebaiknya susu itu diminum dua sampai tiga kali sehari, tapi untuk malam hari jangan menjelang tidur," kata dokter Ray saat ditemui wartawan di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Dokter: Ibu perlu kreatif memberikan MPASI meskipun bayi tumbuh gigi

Ia menyebut bahwa ada dua hal yang terjadi apabila susu diminum tepat sebelum tidur di malam hari. Pertama dapat berdampak pada kesehatan gigi dan mulut dan kedua dapat berpengaruh pada fungsi pencernaan anak.

Dari sisi kesehatan gigi dan mulut, dokter Ray mengatakan kebiasaan meminum susu tepat sebelum tidur di malam hari rupanya dapat menyebabkan gigi berlubang apalagi jika ditambah dengan kebiasaan menghisap dot.

Biasanya anak-anak setelah nyaman dengan posisi tidur dan menghisap dot-nya, seringkali anak-anak sulit dibangunkan untuk menyikat giginya di malam hari sehingga akhirnya anak tidak bisa membersihkan giginya dan menyebabkan gigi berlubang.

Baca juga: Susu formula soya aman jadi alternatif jika anak alergi susu sapi

Sementara dari sisi fungsi pencernaan, memang idealnya anak-anak harus mengosongkan pencernaan dua jam sebelum tidur. Apabila susu diberikan tepat sebelum tidur di malam hari tentunya fungsi pencernaan itu menjadi terganggu.

"Kalau lambung masih penuh itu pasti gak akan bisa tidur ya, kembung terutama pada anak-anak, kalau lambung masih penuh itu ada potensi untuk regurgitasi, atau naik lagi makanannya (ke kerongkongan). Jadi sebaiknya lambung kosong dalam waktu dua jam sebelum tidur," katanya.

Selain dua alasan tersebut, alasan lainnya yang membuat susu baiknya tak diberikan tepat sebelum tidur agar tubuh anak masih bisa melakukan metabolisme sesuai fungsinya dan bisa membakar susu untuk menjadi energi tanpa menyimpannya sebagai kalori berlebih. 

Baca juga: Kejadian alergi susu sapi berkurang seiring bertambahnya usia anak

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024