Isi perut dan belanja

Nama lokasi yang berarti Pasar Berdiri itu sudah sejak lama menjadi titik pertemuan antara suku pengembara Arab dan penduduk lokal untuk transaksi jual beli kebutuhan harian.

Bahan pangan dan sandang menjadi komoditas jagoan di Souq Waqif bahkan hingga sekarang. Wisatawan dijamin tidak akan kesulitan untuk mencari makanan atau pakaian.

Untuk ranah kuliner, mayoritas di Souq Waqif memang diisi oleh makanan khas Timur Tengah baik yang berjualan perorangan atau membuka toko dan kafe.

Namun ada satu restoran yang terkenal dan menjadi incaran pelancong ketika mengunjungi Souq Waqif. Adalah restoran Bandar Aden, yang menjual makanan utama berupa porsi nasi dengan lauk ayam, ikan, atau daging domba.

Restoran yang berdiri pada 2010 itu punya banyak cara memasak hidangan lauknya, dengan namun berpakem khas Yaman.

Menu paling larisnya ialah burried lamb, atau daging domba yang dimasak dengan teknik dipanggang dalam waktu lebih dari 12 jam. Daging domba yang sudah dibersihkan dan dibalur bumbu-bumbu pilihan, dimasukkan ke dalam oven atau tungku dalam tanah yang lebih dulu dipanaskan menggunakan kayu bakar.

Hawa panas dari arang tersebut lah yang akan membuat daging domba menjadi lembut dan empuk berkat proses slow cooked. Sedangkan penamaan burried diambil dari teknik memasak dengan membiarkan daging terpanggang dalam tungku yang dikubur dalam tanah.

Namun teknik penimbunan itu juga dilakukan untuk ayam, sehingga menambah pilihan menu protein di Bandar Aden.

"Kalau di sini yang utama ya domba, tapi bisa kita coba yang ayam juga. Ada pilihan salad juga. Kalau ke sini (Souq Waqif) harus coba makan di sini. Kalau jam sarapan juga penuh, sampai antri," kata Riza, salah seorang diaspora Indonesia yang sudah tinggal di Doha sejak 2010.
 
Hidangan "burried lamb" yang merupakan daging domba panggang, disajikan bersama nasi briyani sebagai makanan pokok di restoran terkenal Bandar Aden yang berlokasi di dalam area Souq Waqif, Doha, Qatar. ANTARA/Roy Rosa Bachtiar/am.


Setelah mengisi perut, tak afdol rasanya jika tak membeli cendera mata sebagai oleh-oleh dari Souq Waqif.

Pengunjung tak perlu bingung karena pernak-pernik mulai dari gantungan kunci, magnet kulkas, mainan anak, hingga pakaian dengan beragam ukuran dan model mudah dijumpai di sini.

Bagi wisatawan yang berkunjung ke sini juga tak perlu khawatir telat, karena banyak toko yang tetap berjualan sampai pukul 22.00. Apalagi jika hari Jumat yang menjadi akhir pekan di negara-negara Timur Tengah, operasional pasar bisa hingga dini hari.

Untuk gantungan kunci atau aksesoris rumahan bisa diboyong dengan rata-rata 10 Qatari Riyal, atau sekitar Rp43.000 per buah.

"Seluruh harga di sini memang rata. Silahkan cari di toko lain pasti harganya sama, tidak ada yang menjual lebih mahal," ungkap Teej Kumar, pria asal Pakistan yang berdagang aksesoris di Souq Waqif.

Namun bukan berarti kita tidak bisa mendapat harga yang lebih murah, karena ada saja pedagang yang mau menjual seharga 5 QR per buahnya. Asalkan kita bisa menawar dan cukup beruntung menemukan pedagang yang sudi diajak negosiasi.

Ragam pakaian juga meramaikan jajaran produk yang dijajakan di Souq Waqif. Pakaian gamis untuk pria dan wanita, anak-anak hingga dewasa sangat mudah ditemukan.

Namun ada juga pakaian ala Timur Tengah lainnya seperti Oman, Pakistan, serta Afghanistan. Untuk pakaian anak dihargai sekitar 100-200 riyal, sedangkan pakaian dewasa sekitar 200 atau 400 riyal.

Mengunjungi Souq Waqif jelang kepulangan juga sangat memungkinkan, karena adanya stasiun Metro di sisi selatan pasar. Setelah naik Metro dari Souq Waqif, maka selanjutnya adalah berganti dari jalur kuning ke jalur merah di Stasiun Musheireb.

Dari stasiun utama tersebut, wisatawan lanjut menaiki Metro Red Line dengan tujuan akhir di Hamad International Airport dengan waktu tempuh sekitar 20 menit saja.


Baca juga: 5.000 lebih suporter Indonesia dukung timnas hadapi Jepang
Baca juga: AOC sambut baik Qatar Airways operasikan rute Doha-Kualanamu
Baca juga: Jokowi puji kemenangan Timnas lawan Vietnam di Piala Asia

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2024