Jakarta (ANTARA) - Jejaring sosial milik Elon Musk X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, akhirnya mengambil langkah dasar di tingkat platform untuk mencoba memperlambat penyebaran gambar grafis palsu Taylor Swift dengan memblokir kata kunci "Taylor Swift".
 
Pada hari Sabtu (27/1), penelusuran di X untuk “Taylor Swift” menghasilkan pesan kesalahan yang mengatakan, “Ada yang tidak beres. Coba muat ulang." Namun, seperti yang ditunjukkan oleh pengguna, X tampaknya hanya memblokir string teks tertentu; kueri untuk, misalnya, “Taylor AI Swift,” masih diizinkan di X, seperti di tulis laman Variety pada Sabtu (27/1) waktu setempat.
 
“Ini adalah tindakan sementara dan dilakukan dengan sangat hati-hati karena kami memprioritaskan keselamatan dalam masalah ini," ucap kepala operasi bisnis X Joe Benarroch mengenai perubahan untuk memblokir pencarian Taylor Swift.
 
Langkah ini dilakukan beberapa hari setelah gambar Swift yang dibuat oleh AI dan bersifat seksual eksplisit menjadi viral di X, serta platform internet lainnya.
Pada hari Jumat, SAG-AFTRA mengeluarkan pernyataan yang mengecam gambar palsu Swift sebagai hal yang mengecewakan, berbahaya dan sangat memprihatinkan dan mengatakan pengembangan dan penyebaran gambar palsu, terutama yang bersifat cabul, tanpa persetujuan seseorang harus dianggap ilegal.
 
CEO Microsoft Satya Nadella, dalam sebuah wawancara dengan NBC News, menyebut gambar porno Swift palsu “mengkhawatirkan dan mengerikan”
 
“Kita harus bertindak terlepas dari apa pendapat Anda tentang masalah tertentu, saya pikir kita semua mendapat manfaatnya ketika dunia online adalah dunia yang aman," kata Nadella.
 
Gedung Putih juga mempertimbangkan masalah ini. Sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan khawatir dengan laporan peredaran gambar dan harus ada undang-undang, untuk mengatasi masalah ini.
 
Deepfake Swift yang eksplisit secara seksual menjadi viral di X pada hari Rabu, 24 Januari, menghasilkan lebih dari 27 juta penayangan dalam 19 jam sebelum akun yang awalnya mengunggah gambar tersebut ditangguhkan, NBC News melaporkan.
 
Dalam sebuah unggahan pada larut malam tanggal 25 Januari, tim Keamanan X mengatakan bahwa perusahaan tersebut “secara aktif menghapus” semua gambar ketelanjangan non-konsensual yang teridentifikasi, yang menurut mereka “sangat dilarang” di platform.
 
“Mengunggah gambar Ketelanjangan Non-Konsensual (NCN) dilarang keras di X dan kami memiliki kebijakan nol toleransi terhadap konten tersebut,” tulis akun Safety on X dalam sebuah unggahan.
 

Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024