Nunukan (ANTARA News) - Selama Agustus 2013 tercatat 7.604 warga negara Indonesia (WNI) yang masuk ke Negeri Bagian Sabah, Malaysia, untuk bekerja di negara itu.

Mereka sebagian besar akan bekerja di perkebunan kelapa sawit, sebagian lagi di pertokoan dan pembantu rumah tangga, menurut Kepala Pos Tempat Pemeriksaan Keimigrasian (TPI) Pelabuhan Internasional Tunon Taka, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Nasution, Selasa.

Dari jumlah tersebut, 6.500 orang menggunakan paspor 48 halaman yang lebih dikenal sebagai paspor kunjungan dan 1.104 orang menggunakan paspor 24 halaman atau dokumen tenaga kerja Indonesia (TKI).

Khusus WNI yang menyeberang ke negara tetangga itu dengan menggunakan paspor 24 halaman terdiri dari 688 laki-laki dan 416 perempuan. Sedangkan pengguna paspor 48 halaman masing-masing 3.693 laki-laki dan 2.807 perempuan.

"Jadi jumlah ini adalah WNI yang menggunakan dokumen dan kemungkinan besar ribuan orang lagi yang menyeberang ke Malaysia tanpa menggunakan dokumen atau ilegal," jelas Nasution.

Menurut dia, Kantor Imigrasi Kabupaten Nunukan hanya mendata yang menggunakan dokumen keimigrasian yang berangkat setiap hari kecuali hari Minggu melalui pos TPI di Pelabuhan Internasional Tunon Taka.

Membandingkan dengan WNI yang berangkat ke Malaysia pada Juli 2013 yakni sebanyak 7.404 orang, pada Agustus naik sekitar 200 orang.

"Kelihatan sekali jumlah WNI yang berangkat ke Malaysia mengalami peningkatan selama Agustus (2013) jika dibandingkan dengan jumlah WNI yang berangkat pada bulan sebelumnya (Juli)," ujar Nasution.

Peningkatan ini, kata dia, dipengaruhi oleh terjadinya mobilisasi WNI yang bekerja di Sabah sebelum bulan suci Ramadhan 1434 Hijriyah hingga menjelang hari raya Idul Fitri.

"Besarnya yang pulang kampung sebelum Ramadhan hingga menjelang Idul Fitri saat itu maka berpengaruh pada pemberangkatan selama Agustus (2013)," ucap dia.

WNI yang berangkat ke Malaysia tersebut, menurut Nasution, sebagian besar berasal dari Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Selebihnya dari NTT dan Pulau Jawa.

Pewarta: M Rusman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013