..Kami maksimalkan untuk meningkatkan potensi ekonomi Yogyakarta"
Nanning, China (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta fokus pada rencananya membangun bandara baru di Kabupaten Kulonprogo yang diharapkan selesai dalam empat tahun yang dimulai 2014.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X disela pameran dagang dan investasi ASEAN-China di Nanning, China, pada Kamis mengatakan keberadaan bandara baru menggantikan Bandara Adi Sutjipto sebagai bandara internasional sangat mendesak.

Menurut Sultan, bandara baru itu untuk mendukung peningkatan pembangunan di Yogyakarta.

Ia menegaskan keberadaan bandara internasional yang lebih representatif sangat penting untuk mendukung arus barang dan jasa, mengingat Yogyakarta merupakan kota seni, budaya, kota pendidikan, dan pariwisata.

"Dengan bandara yang lebih besar maka volume arus barang dan jasa juga akan meningkat, turis juga akan meningkat. Ini yang akan Kami maksimalkan untuk meningkatkan potensi ekonomi Yogyakarta," ujar Sri Sultan.

Kementerian Perhubungan RI menyatakan bahwa Izin Penetapan Lokasi (IPL) untuk proses pembangunan bandara internasional di Kulonprogo akan diterbitkan dalam beberapa pekan kedepan. Dengan demikian proses-proses penyediaan lahan bandara bisa segera dilaksanakan akhir tahun ini.

Dalam kegiatan ASEAN-China Expo dan China-ASEAN Business and Invesment Summit 2013 di Nanning, Yogyakarta ditetapkan sebagai Kota Pesona. Dalam kesempatan itu Yogyakarta mempromosikan segala potensi ekonomi serta peluang investasi yang dimilikinya.

Sri Sultan mengatakan investasi dan volume perdagangan dengan China masih relatif kecil, termask jumlah turis Negeri Panda itu ke Yogyakarta.

"Karena itu kami terus berupaya untuk meningatkan seluruh potensi ekonomi, seni dan budaya yang ada untuk menjaring investasi tidak saja dari dalam negeri, tetapi juga mancanegara termasuk China," ujarnya.

Yogyakarta akan memiliki bandara yang lebih luas dengan kapasitas lebih banyak. Bandara baru tersebut rencananya akan berlokasi di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Bila pembangunan berjalan sesuai rencana, bandara baru akan mulai beroperasi pada 2017.

Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) I Tommy Soetomo sebelumnya mengatakan bahwa bandara baru akan menggunakan lahan seluas 650 hektar dengan investasi pembangunan senilai Rp 6 triliun.

Pewarta: Rini Utami
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013