Jakarta (ANTARA) - Lembaga Poin Indonesia merilis hasil survei terkini bahwa
elektabilitas pasangan calon Prabowo-Gibran menembus angka 52,9 persen.

"Tingkat probabilitas pemilu untuk memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden akan berlangsung sekali putaran tinggi, yakni pasangan calon nomor urut 2 tampil dengan tingkat elektabilitas 52,9 persen," kata CEO Point Indonesia Karel Harto Susetyo, dalam pemaparan daring di Jakarta, Rabu.

Sementara itu, untuk pasangan calon nomor urut 01 yakni Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar mendapatkan 22,7 persen, kemudian pasangan calon nomor urut tiga Ganjar-Mahfud berada di 19,1 persen. Lantas untuk undecided voters saat riset ini dilakukan adalah 5,3 persen.

Karel menjelaskan catatan yang perlu diperhatikan oleh pasangan calon nomor urut 3, karena ada migrasi besar-besaran terjadi di simpatisan mereka. Lantas migrasi dukungan tersebut justru melemahkan mereka dan menambah kekuatan pasangan calon lain.

"Pasangan Anies-Muhaimin menempati posisi kedua, namun bukan karena adanya penambahan dukungan, tetapi lebih kepada migrasi besar-besaran dukungan dari pasangan nomor urut 3 ke nomor urut 1," ungkapnya.

Menurut dia, potensi kemenangan satu putaran untuk Prabowo-Gibran tidak muluk-muluk, sebab masih dalam data risetnya, mayoritas responden sudah menetapkan bahwa pilihan mereka sudah sangat bulat.

Dia mengungkapkan 79,9 responden menyatakan sudah mantap untuk menentukan pilihannya dan kecenderungan tidak berubah mengingat waktu pencoblosan masih 15 hari lagi dari saat ini. Sementara yang masih bisa saja berubah sebesar da 18,1 persen. Lalu yang tidak menjawab atau tidak tahu hanya 2 persen.

Temuan lain dalam survei itu, bahwa keberadaan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU hingga Menteri BUMN Erick Thohir yang mendukung Prabowo-Gibran, menjadi salah satu faktor kemenangan Prabowo-Gibran.

"Apalagi baru-baru ini, politisi muda namun sangat senior di DPP PDIP Maruarar Sirait, keluar dari kandang banteng dan memilih memihak kepada Prabowo Gibran dalam kontestasi politik elektoral," katanya.

Survei Point Indonesian tersebut dilakukan dalam rentang waktu 26-28 Januari 2024 dengan melibatkan 1.500 responden dengan teknis sampling tele survei random digital dialing.

Seluruh responden yang dihubungi oleh surveyor memiliki kriteria sebagai pemilih, yakni minimal usia 17 tahun dan atau sudah menikah, serta warga negara Indonesia (WNI). Hasil dari survei tersebut adalah margin of error (MoE) sebesar 2,53 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Pewarta: Fauzi
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024