Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Riau mengapresiasi organisasi perempuan Nasyiatul Aisyiyah Riau yang telah berkontribusi dalam menginklusi sosial dan gender, kesehatan reproduksi, pemberdayaan ekonomi, dan pencegahan stunting.

"Upaya pencegahan stunting menjadi tugas bersama, selain BKKBN dan Pemerintah Provinsi Riau juga organisasi perempuan termasuk Nasyiatul Aisyiyah Riau. Jika ingin melahirkan generasi cerdas, maka stunting harus dicegah," kata Asisten 1 Setda Provinsi Riau Zulkifli Syukur pada acara pengukuhan pengurus Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Riau periode 2022-2026 di Pekanbaru, Sabtu.

Baca juga: BKKBN Riau edukasi 50 pasang calon pengantin cegah stunting dari hulu

Hardina Rosmasita dikukuhkan sebagai Ketua Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Riau periode 2022-2026 oleh Ketua Umum (Ketum) Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah Risni Julaeni Yuhan.

Menurut Zulkifli, keberadaan Nasyiatul Aisyiyah di tengah masyarakat telah mendorong kebaikan bagi Muslimah Indonesia, khususnya di Riau.

Oleh karena itu, menurut dia, pengukuhan pengurus Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Riau hari ini sebagai awal untuk membangun sinergi ke depan dan Pemerintah Provinsi Riau mengucapkan selamat kepada pengurus Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Riau yang telah dikukuhkan.

Baca juga: Pemprov Riau intervensi spesifik 16.422 ibu hamil demi cegah stunting

"Tentu tugas-tugas dan amanah yang diemban telah dimulai, semoga Nasyiatul Aisyiyah yang telah menjalankan tugas sejak dulu perlu terus lanjut dan dapat disempurnakan dengan menambah program dan kegiatan baru untuk menjawab berbagai persoalan di tengah masyarakat," katanya.

Apalagi, kata dia, Nasyiatul Aisyiyah telah membekali wanita dan putri-putri khususnya Muhammadiyah dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan.

Nasyiatul Aisyiyah Riau, menurut dia, harus terus membangun nilai-nilai kebersamaan, tampil berprestasi, berdaya saing, berwawasan global yang dilandasi iman dan takwa, sehingga dapat mewujudkan visi Riau 2025, yaitu terwujudnya Provinsi Riau sebagai pusat perekonomian dan kebudayaan Melayu dalam lingkungan masyarakat agamis, sejahtera lahir dan batin di Asia Tenggara tahun 2025.

Baca juga: BKKBN Riau sasar 389.030 keluarga berisiko stunting

"Dengan sinergi yang baik, apa yang kita cita-citakan akan tercapai," demikian Zulkifli Syukur.

Pewarta: Frislidia
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024