Jakarta (ANTARA News) - Harga eceran pupuk di tingkat petani masih sangat tinggi dan menyebabkan sebagian besar petani di Brebes, Jawa Tengah, kesulitan dalam menggarap sawah mereka. "Harga eceran yang ditemui petani masih diatas RP1.500 per kg dari harga tertinggi Rp1.150 per kg," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Suswono (Fraksi PKS) dalam keterangan tertulisnya yang diterima ANTARA di Jakarta,Jumat. "Artinya, mereka harus merogoh kocek lebih dari Rp75.000 per sak pupuk yang isinya 50 Kg," katanya lagi. Menganggapi keluhan petani dari Desa Dawuan-Sirampog, Brebes tersebut, Suswono menyatakan, sebenarnya pupuk untuk petani sudah disubsidi oleh pemerintah. Untuk itu, dirinya berjanji akan menindaklanjuti hasil temuan ini di Komisi IV DPR RI yang menangani masalah pangan dan pertanian. "Sungguh memprihatinkan ulah para distributor yang nakal ini. Pemerintah kan sudah kasih subsidi, masak petani terus ditekan dalam kesusahannya,"ungkapnya. Agar masalah ini tidak terulang, Suswono meminta pihak terkait untuk dapat bertindak tegas dan memberikan sanksi, serta mencabut izin distributor nakal. Suswono juga menyarankan agar para petani berhimpun dalam kelompok tani sehingga bisa menebus pupuk ke distributor dengan menggunakan RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok). Selain harga pupuk yang mencekik, petani di daerah Brebes selatan juga mengalami masalah irigasi yang tidak berfungsi, harga sayuran yang tidak stabil, hama tikus, jalan tani yang rusak parah, dan biaya pendidikan yang mahal.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006