Mogadishu (ANTARA News) - Pemerintah Somalia dan Misi Afrika Utara di negara Tanduk Afrika tersebut mengutuk ledakan mematikan yang ditujukan ke satu restoran terkenal di Ibu Kota negeri itu, Mogadishu, Sabtu (7/9).

Satu bom mobil dan seorang tersangka pembom bunuh diri menyerang Village Restaurant, sehingga menewaskan 18 orang dan melukai puluhan orang lagi, untuk ketiga kali rumah makan itu dijadikan sasaran.

Menteri Luar Negeri Somalia Fawzi Yusuf mengutuk serangan tersebut sebagai perbuatan kejam dan upaya untuk mengganggu prestasi keamanan oleh pemerintah.

"Kami mengutuk dengan sekeras mungkin serangan teror terhadap warga sipil. Itu bertujuan mengganggu pekerjaan stabilisasi oleh pemerintah,` kata Fawzia Yusuf.

Pemimpin Misi Uni Afrika di Somalia (AMISOM) Mahamat Saleh Annadif mengecam serangan tersebut, dan mengatakan itu bertujuan "menggelincirkan pemulihan yang berlangsung di Somalia".

Annadif menjanjikan dukungan AMISOM yang berlanjut buat pemerintah Somalia.

"AMISOM akan terus mendukung rakyat Somalia dan mendukung mereka saat mereka membangun kembali negeri mereka," kata pemimpin AMISOM tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua, Ahad malam.

"Kami takkan membiarkan kelompok minoritas menyeret mereka kembali ke masa kekacauan dan kemelut."

Menlu Somalia itu menyeru semua lembaga pemerintah dan pengusaha lokal agar terus melayani rakyat dan tetap buka. Serangan semacam itu "takkan menghalani kita untuk mewujudkan kestabilan dn Somalia", demikian janji pejabat tersebut.

Fawzia, yang juga adalah Wakil Perdana Menteri dan Penjabat Perdana Menteri, mengucapkan terima kasih kepada departemen pemadam lokal dan layanan darurat atas "operasi penyelamatan mereka yang cepat" buat korban serangan mematikan itu.

Kelompok gerilyawan Ash-Shabaab mengaku bertangung-jawab atas serangan tehadap Village Restaurant, yang terkenal, tersebut --salah satu rumah makan yang buka setelah peningatan relatif kondisi keamanan di Mogadishu.

Ash-Shabaab diusir dari Mogadishu dan daerah penting lain di bagian selatan dan tengah negeri itu dua tahun lalu, tapi anggota milisi yang memiliki hubungan dengan Al Qaida tersebut menyerang Mogadishu dan tempat lain.
(C003)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013