"Pejabat Wali Kota menugaskan kami semua guna melayani warga yang terdampak banjir. Kami mendapat dukungan dari BNPB berupa bantuan bagi korban banjir," kata Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution di tenda pengungsian korban banjir, Jalan Yos Sudarso, Ahad.
Ia mengatakan banjir disebabkan curah hujan dan air pasang Sungai Siak yang tinggi pada tahun ini. Banjir pasang Sungai Siak ini terjadi sekali lima tahun, yakni pada 2018 lalu.
Pemko juga akan menurunkan tim medis dari pusat kesehatan masyarakat. Tim medis akan mengobati warga terdampak banjir pada sejumlah kelurahan yang terdampak banjir.
Baca juga: 1.400 orang terdampak banjir di Pekanbaru
Baca juga: Pekanbaru dirikan empat tenda pengungsian untuk korban banjir
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pekanbaru Zarman Candra mengatakan Kecamatan Rumbai dilanda banjir pasang Sungai Siak sejak akhir tahun lalu. Kepala BNPB Suharyanto juga sudah meninjau langsung banjir di Kecamatan Rumbai pada 18 Januari lalu.
"Kami menyalurkan bantuan dari BNPB kepada warga terdampak banjir yang datang dua hari lalu," ungkapnya.
Bantuan BNPB ini disalurkan kepada 320 KK di Kelurahan Meranti Pandak. Bantuan disalurkan kepada warga RW 02, RT 01, 02, 03, 04, 05. "Kami harap, bantuan ini dapat meringankan warga yang terdampak banjir pasang sungai Siak," kata Zarman.
Dia menyatakan pihaknya kembali memperpanjang status siaga darurat bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan puting beliung hingga 29 Februari 2024.
Perpanjangan status tersebut seiring dengan kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau yang juga telah memutuskan memperpanjang siaga darurat bencana hidrometeorologi hingga 29 Februari mendatang.*
Baca juga: Basarnas Pekanbaru kirim tim ke Sumbar evakuasi korban banjir
Baca juga: Sejumlah jalan di Pekanbaru banjir akibat hujan dari pagi hingga siang
Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024
