Kita harus merespons tentang kecenderungan imej yang negatif terhadap pinjol
Yogyakarta (ANTARA) - Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta akan mengevaluasi kerja sama dengan perusahaan penyedia jasa pinjaman daring (pinjol) Danacita untuk pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) bagi mahasiswanya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat, dan Alumni UGM Arie Sujito di Kampus UGM, Yogyakarta, Rabu, mengatakan evaluasi bakal dilakukan seiring munculnya persepsi negatif terhadap pinjaman daring (dalam jaringan).

Baca juga: Pakar UGM sebut Pemilu 2024 pertaruhan kualitas demokrasi di Indonesia

"Kita harus merespons tentang kecenderungan imej yang negatif terhadap pinjol," ujar dia.

Menurut Arie, perjanjian kerja sama dengan penyedia jasa pinjaman daring tersebut telah dilakukan pada 2022 atau pada era kepengurusan pimpinan UGM sebelumnya.

Dia mengatakan, UGM akan mengecek kembali surat kontrak sehingga dapat diketahui sampai kapan kerja sama dengan perusahaan pinjaman daring itu berlangsung guna menentukan langkah apakah diakhiri atau dilanjutkan dengan sejumlah perbaikan.

Baca juga: Dekan Fisipol UGM: Petisi kampus pengingat agar pemilu 2024 demokratis

Arie sendiri mengaku tidak setuju dengan mekanisme kerja sama dengan perusahaan pinjaman daring untuk membayar UKT karena dinilai cenderung memberatkan mahasiswa. "Saya adalah orang yang enggak setuju," ucap dia.

Dia menambahkan, UGM akan berupaya memperbaiki mekanisme pembayaran UKT tersebut dengan menyiapkan skema kredit pembayaran lain yang tidak memberatkan mahasiswa.

"UGM akan berusaha untuk membuat skema-skema bantuan, kredit yang dilakukan oleh kampus," kata dia.

Baca juga: Panelis: Ganjar mampu selami ranah inspirasi untuk kehidupan bersama

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024