Mukomuko (ANTARA) -
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengklarifikasi adanya informasi pabrik minyak kelapa sawit milik PT Karya Sawitindo Mas (KSM) di Desa Tanjung Alai, Kecamatan Lubuk Pinang mencemari udara di daerah ini.
 
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mukomuko Budi Yanto, di Mukomuko, Kamis, mengatakan pihaknya mengklarifikasi informasi PT KSM mencemari udara saat dipanggil kepolisian resor setempat.
 
"Silakan saja kalau ada informasi itu, dan saya sudah dipanggil polisi untuk mengklarifikasi informasi terkait masalah adanya pencemaran udara di daerah ini, " ujarnya.

Baca juga: Mukomuko mengawasi empat pabrik sawit yang dilaporkan cemari sungai 
 
Ia mengatakan, instansinya sudah beberapa kali turun ke lokasi menindaklanjuti informasi adanya pabrik yang mencemari udara dan sungai di daerah ini.
 
Sebenarnya, menurut dia, instansinya menunggu laporan tetapi tidak ada yang melapor. Hanya informasi di media sosial, tetapi petugas tetap mendatangi lokasi dan melakukan pengecekan kebenaran informasi tersebut.
 
"Setelah kita datangi dan cek, tidak ada polusi udara dan pencemaran air sungai. Air sungai jernih, tidak ada masalah. Jadi, apa persoalannya," ujar Budi.

Baca juga: DLH: Kualitas udara di Mukomuko sangat baik 
 
Terkait adanya warga di wilayah itu yang mengidap penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) gara-gara asap pabrik, ia mempertanyakan, apakah sudah ada dokter yang menyatakan warga mengidap ISPA karena asap pabrik.
 
Kepala Bidang Penataan, Penaatan, dan Peningkatan Kapasitas DLH Kabupaten Mukomuko Deni sebelumnya mengatakan bahwa pembakaran tandan kosong sawit secara ilegal yang dilakukan oleh warga di wilayah Kecamatan Lubuk Pinang menjadi salah satu faktor pemicu polusi udara di wilayah tersebut.
 
"Biasanya selama ini yang bermasalah itu dari pembakaran tandan kosong sawit, kalau cerobong asap tidak pernah ada laporan dan masalah," ujarnya.

Baca juga: DLH Mukomuko pasang empat unit alat ukur kualitas udara
 
Ia menyatakan, cerobong pabrik tersebut selama ini tidak ada masalah karena ketinggian cerobong pabrik kelapa sawit PT KSM itu sepertiga dari bangunan terdekat.

"Permasalahannya adalah pembakaran tandan kosong sawit yang dilakukan oleh oknum warga yang berada di sekitar pabrik kelapa sawit di wilayah tersebut," katanya.

Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024