Jakarta (ANTARA News) - Kepala Satreskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Tatan Dirsan mengatakan hilangnya lempengan emas koleksi Museum Nasional Jakarta diketahui pertama kali oleh petugas kebersihan berinisial R.

"Saat itu, R yang sedang melap kaca lemari penyimpanan menyadari ada koleksi yang hilang. Pengakuan dia, di hari sebelumnya koleksi yang hilang itu masih ada," kata Tatan Dirsan di Museum Nasional, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat.

Dengan keterangan R tersebut, kata Tatan maka dipastikan bahwa empat lempengan emas itu hilang dalam waktu 24 jam sejak diketahui masih ada. Namun, waktu pasti hilangnya belum diketahui.

Terkait dengan adanya jejak yang ditinggalkan pencuri, Tatan mengatakan kunci lemari penyimpanan koleksi yang hilang telah rusak dicongkel. Namun, tidak ada satu pun pintu museum yang rusak.

Tatan mengatakan hingga saat ini sudah memeriksa 37 pegawai museum yang terdiri dari arkeolog, tata usaha, keamanan dan bagian rumah tangga.

Saat ditanya apakah ada kemungkinan keterlibatan pegawai museum dalam kejadian itu, Tatan mengatakan dari hasil penyelidikan belum mengarah pada hal tersebut.

Museum Nasional mengetahui ada empat koleksi berupa lempengan emas peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang hilang pada Rabu pukul 09.00. Namun, pihak museum baru melaporkan kehilangan tersebut pada Kamis.

Hingga berita ini ditulis, tim identifikasi, inafis dan unit jatanras dari Polres Metro Jakarta Pusat masih melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa sejumlah pegawai museum.

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013