Jakarta (ANTARA News) - Kepala Satreskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Tatan Dirsan mengatakan lempengan emas koleksi Museum Nasional Jakarta yang hilang tak ternilai harganya.

"Kita tentu tidak bisa menghitung berapa kerugian akibat pencurian ini. Karena memiliki nilai sejarah, tentu tidak bisa hanya dinilai dari massa emasnya saja," kata Tatan Dirsan di Museum Nasional, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat.

Tatan mengatakan saat pencurian itu terjadi, kamera "closed circuit television" (CCTV) museum dalam keadaan mati. Dari hasil pemeriksaan, CCTV itu sudah mati sejak dua bulan lalu.

Meskipun kamera CCTV mati, Tatan mengatakan sistem alarm di museum tersebut masih menyala.

Saat ini tim identifikasi dan inafis Polres Metro Jakarta Pusat masih melakukan pemeriksaan mengapa alarm tidak berbunyi saat pencuri merusak kunci lemari penyimpanan koleksi yang hilang.

"Ada kunci lemari yang rusak karena dicongkel, tapi tidak ada pintu museum yang rusak. Dugaan memang dilakukan oleh profesional, tapi semua masih kami selidiki," tuturnya.

Museum Nasional mengetahui hilangnya empat koleksi berupa lempengan emas peninggalan Kerajaan Mataram Kuno pada Rabu pukul 09.00 WIB. Namun, pihak museum baru melaporkannya Kamis.

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013