Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo mengatakan, kasus penembakan beruntun terhadap prajurit Polri bisa membentuk persepsi negatif tentang keamanan di dalam negeri.

"Bukan lagi semata-mata ancaman terhadap prajurit Polri, melainkan bisa menumbuhkan anggapan tentang ketidakmampuan negara mewujudkan rasa aman," kata Bambang di Jakarta, Minggu.

Karena itu, katanya, Polri harus bergerak cepat. Tidak sekadar menangkap pelaku, tetapi juga mengungkap alasan yang melatari penembakan beruntun dan pembunuhan prajurit Polri.

Masalahnya, ungkap dia, bukan lagi semata-mata ancaman terhadap prajurit Polri, tetapi sebagian masyarakat mulai mempermasalahkan rasa aman. Banyak orang berpendapat, sangat mudah bagi pelaku penembakan melukai atau membunuh warga sipil, karena Polisi yang telah dipersenjatai sekalipun bisa menjadi korban penembakan.

"Pendapat seperti ini adalah benih dari rasa tidak aman. Jangan sampai masyarakat merasa tidak aman dan menilai negara gagal mewujudkan rasa aman. Kecenderungan inilah yang harus diperhitungkan juga oleh pimpinan Polri dalam menyikapi rangkaian kasus penembakan terhadap prajurit Polri," kata politisi Golkar itu.

Sebab, ketidakyakinan masyarakat atas kemampuan negara membangun rasa aman akan mendorong setiap orang mempersenjatai diri guna membangun benteng pengamanan masing-masing.

Ia menambahkan, situasi sekarang benar-benar sangat membingungkan. Sebab, belum ada institusi negara yang bisa menjelaskan apa yang sesungguhnya sedang terjadi. Sebab, yang akan mengemuka kemudian adalah perasaan tidak aman.

"Sekarang, siapa saja berhak untuk membuat kesimpulan bahwa ada orang atau sekelompok pembunuh sedang berkeliarkan di Jabodetabek yang terus mengintai targetnya," kata Bambang Soesatyo.
(zul)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013