bakteri dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasiJakarta (ANTARA) - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof DR dr Rini Sekartini, SpAK mengatakan bahwa kebersihan perlu dijaga guna mencegah anak dari penyakit diare.
Rini menyebutkan bahwa seseorang mudah terjangkit diare karena lingkungan yang kotor serta buruknya kebersihan individu.
"Penularan diare sifatnya fekal oral, virus, bakteri dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Minggu.
Dia menyebut bahwa diare merupakan satu dari sejumlah penyakit yang sering muncul saat musim hujan, seperti demam berdarah dengue, influenza, dan leptospirosis. Guna mencegah hal tersebut, ujarnya, perlu dilakukan sejumlah langkah, semisal menjaga kebersihan anak serta orang yang mengasuhnya.
"Cuci tangan dengan benar, 7 langkah cuci tangan. Usahakan dengan air yang mengalir," katanya.
Baca juga: Warga diimbau waspadai diare selama liburan
Baca juga: Kemenkes: 95 persen anak Indonesia harus sudah imunisasi
Selain itu, menurut dia, anak dan pengasuhnya perlu mencuci tangan hingga bersih setelah buang air besar atau kecil. Dia menambahkan, perlu mencuci bahan makanan, seperti sayuran, dengan air mengalir, dan makanan yang dihidangkan juga perlu dimasak hingga matang.
"Asupan nutrisi tetap perhatikan isi piring. Cukupi kebutuhan akan karbohidrat, protein lemak dan vitamin mineral," katanya.
Dia juga mengingatkan soal asupan cairan yang cukup yang sesuai dengan usia anak.
Dia menyebut bahwa bayi usia 0–6 bulan memerlukan cairan 700 ml/hari, bayi 7 – 12 bulan memerlukan cairan 800 ml/hari, anak 1–3 tahun memerlukan 1.300 ml/hari, dan anak 4–8 tahun memerlukan 1.700 ml/hari.
Baca juga: Hasto: Ibu-ibu hati-hati, botol susu tak steril dapat picu diare
Baca juga: Jangan gunakan blender bikin makan pendamping ASI, khawatir picu diare
Dia melanjutkan, anak 9–13 tahun memerlukan 2.400 ml/hari pada laki-laki dan 2.100 ml/hari pada perempuan, dan anak 14-18 tahun memerlukan 3.300 ml/hari untuk laki-laki dan 2.300 ml/hari untuk perempuan.
"Cairan ini dapat berasal dari makanan maupun minuman. Cairan dari minuman dapat berasal dari air putih, susu, atau jus buah," ujarnya.
Selain itu, pemberian vitamin yang cukup, serta imunisasi juga diperlukan guna mencegah diare.
"Rotavirus dapat diberikan pada bayi kurang dari 6 bulan," ujarnya.
Rini menyebutkan, waktu tidur yang cukup juga perlu diperhatikan.
Baca juga: Dinkes Lampung: Vaksinasi rotavirus bisa cegah diare pada bayi
Baca juga: IDAI: Kenali bahaya diare melalui tanda dehidrasi pada anak
Baca juga: Rekomendasi dokter untuk tangani anak diare secara mandiri di rumah
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024
