Kendari (ANTARA) - Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, melakukan patroli untuk mengawasi peserta Pemilu 2024 maupun tim kampanye yang memberikan serangan fajar terhadap pemilih menjelang pemungutan suara pada Rabu (14/2).

Ketua Bawaslu Kota Kendari Sahinuddin, Selasa, mengatakan sejak dimulainya masa tenang pada Minggu (11/2), pihaknya telah melakukan apel siaga bersama seluruh personel pengawas guna memperketat pengawasan terhadap serangan fajar.

"Prinsipnya, di masa tenang, salah satu kegiatan kami adalah patroli pengawasan," kata Sahinuddin di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa.

Dia menambahkan bahwa dalam pengawasan tersebut, Bawaslu menyiagakan piket untuk panitia pengawas pemilu (panwaslu) kecamatan dalam 24 jam.

Selain piket siaga, mereka juga patroli di wilayah masing-masing untuk memastikan daerah tersebut bebas dari kegiatan politik uang.

"Tujuan patroli itu untuk mendekatkan pelayanan," tambah Sahinuddin.

Baca juga: Bawaslu temukan 355 pelanggaran konten internet selama masa kampanye

Dia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Kendari yang menemukan indikasi praktik politik uang dan sejenisnya untuk segera melapor kepada panwaslu terdekat.

"Atau bisa juga kalau kebetulan melihat pengawas pemilu yang sedang patroli, agar melaporkan hal itu kepada mereka," katanya.

Sahinuddin juga menegaskan bahwa terdapat sanksi tegas bagi pelaku praktik politik uang, yakni bisa dikenakan pidana karena mengajak masyarakat untuk memilih calon tertentu dengan memberikan uang atau materi lainnya.

"Jadi, tim kampanye atau pelaksana kampanye yang melakukan kegiatan politik uang atau materi lainnya, dengan tujuan untuk memilih calon tertentu. Jadi, kalau berbicara hanya untuk memilih calon tertentu, akan tetapi termasuk politik uang untuk tidak memilih calon tertentu, maka itu juga semua adalah politik uang dan ada ancaman pidananya," ungkap Sahinuddin.

Dia mengajak seluruh masyarakat pemilih di Kota Kendari untuk bersama-sama menyalurkan hak suaranya pada Rabu di TPS masing-masing.

"Mari gunakan hak pilih kita di TPS masing-masing dengan tertib, dengan damai. Mudah-mudahan pemilu kita berjalan dengan baik dan demokratis," ujar Sahinuddin.

Baca juga: Bawaslu berterima kasih atas kritik dari film dokumenter "Dirty Vote"

Pewarta: La Ode Muh. Deden Saputra
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2024