Kairo (ANTARA Newss) - Polisi Mesir menahan juru bicara Ikhwanul Muslimin Gehad El-Haddad pada Selasa, kata tiga perwira keamanan.

Ini merupakan penahanan paling akhir tokoh Ikhwanul Muslimin oleh pemerintah dukungan tentara untuk menumpas gerakan Islamis itu.

Haddad ditahan bersama dengan dua pejabat Ikhwanul Muslimin lain di satu apartemen di Kairo. Dia merupakan kepala staf untuk deputi pemimpin Ikhwanul Muslimin Khairat Al-Shater dan adalah putera Essam El-Haddad, pembantu Presiden terguling Mohammad Moursi.

Haddad, tokoh Ikhawanul Muslimin yang menjalin hubungan dengan media internasional sebelum penumpasan aksi unjuk rasa, didakwa menyulut pembunuhan para pengunjuk rasa.

Banyak pemimpin tertinggi Ikhwanul Muslimin ditahan atas tuduhan serupa sejak tentara menggulingkan Moursi pada 3 Juli. Aksi tentara memicu serangkaian kekerasan terburuk dalam sejarah modern Mesir.

Sedikitnya 1.000 orang terbunuh sejak itu, sebagian besar adalah pendukung Moursi tetapi sejumlah anggota keamanan pun turut terbunuh.

Moursi, yang ditahan di satu tempat tak diungkap oleh pihak keamanan, telah dituduh menyulut kekerasan. Selain Moursi, tiga pemimpin tinggi Ikhwanul Muslimin juga dijebloskan ke penjara bersama dengan kepala partai politiknya. Inilah penumpasan paling keras terhadap kelompok Islamis itu dalam beberapa dekade.

Pada Selasa pagi, satu pengadilan menyetujui perintah dari kantor penuntut untuk membekukan aset 25 anggota terkemuka Ikhwanul Muslimin dan partai-partai Islamis sekutunya.

Haddad ditangkap bersama dengan Hossam Abu Bakar, seorang gubernur provinsi di bawah Moursi, dan Mahmoud Abu Zeid, seorang anggota teras Ikhwanul Muslimin., demikian Reuters.
(M016)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013