Samarinda (ANTARA) - Penjabat(Pj) Gubernur Kalimantan Timur(Kaltim) Akmal Malik melaksanakan kewajiban untuk menyalurkan hak suaranya pada Pemilu 2024 di tempat pemungutan suara (TPS) 006 Kelurahan Jawa, Samarinda Ulu, Samarinda, Rabu pagi.

Pj Gubernur Akmal Malik menjadi salah satu dari sejumlah warga yang masuk dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) di TPS yang berlokasi di samping Masjid Nurul Mukminin Pemprov Kaltim ini.

“Alhamdulillah saya sudah selesai melaksanakan kewajiban sebagai warga negara Republik Indonesia, melakukan pencoblosan. Karena saya masuk dalam daftar pemilih tambahan, karena saya ber-KTP Jakarta. Jadi saya menyalurkan suara untuk pemilihan presiden dan wakil presiden saja,” ucap Akmal Malik usai menyalurkan hak suaranya.

Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri ini mengimbau kepada seluruh masyarakat Kalimantan Timur yang sudah terdaftar dalam DPT agar dapat berbondong-bondong ke TPS untuk menyalurkan hak suaranya masing-masing.

“Mari seluruh warga Kaltim untuk datang berbondong-bondong ke TPS. Mari gunakan hak pilih anda. Ini adalah saatnya anda untuk menentukan kemajuan bangsa ini ke depan,” tegas Akmal Malik.

Setelah menyalurkan hak suaranya, Pj Gubernur Akmal Malik bergabung dengan anggota Forkopimda Kaltim dan Sekretaris Daerah beserta pimpinan perangkat daerah lingkup Pemprov Kaltim untuk melakukan peninjauan ke beberapa TPS di Samarinda dan Kutai Kartanegara.

Sementara itu di tempat berbeda, Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni menegaskan proses pemilihan umum (Pemilu) Presiden/Wakil Presiden (Pilpres) dan anggota legislatif (Pileg), Rabu 14 Februari 2024 merupakan hari pelaksanaan.

“Hari ini puncaknya Pemilu Pilpres dan Pileg. Masyarakat memberikan hak suara dengan ikut berpartisipasi melakukan pencoblosan di masing-masing TPS yang sudah ditentukan,” tegas Sri Wahyuni usai memberikan hak suaranya di TPS 11 Sempaja Barat Samarinda.

Sekda Sri berharap masyarakat menjaga ketertiban dan keamanan, serta ikut mengawal proses perhitungan suara dengan baik.

“Kita harus dewasa dalam berpolitik. Perbedaan pilihan itu hal biasa dan bisa menerima pilihan itu juga hal yang biasa,” jelasnya.

Terkait quick count atau perhitungan cepat, Sekda meminta masyarakat tetap tenang dan tidak sampai memunculkan permasalahan.

“Setelah pencoblosan selesai, Pak Pj Gubernur melakukan video conference dengan bupati dan walikota, guna monitoring penyelenggaraan Pemilu hari ini,” jelasnya.
Baca juga: Pj Gubernur Kaltim ingatkan masyarakat gunakan hak pilih pemilu 2024
Baca juga: PJ Gubernur Kaltim perjuangkan masa depan KEK Maloy ke presiden

Pewarta: Arumanto
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024