Kendari (ANTARA) - BKKBN Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar kegiatan orientasi penggunaan Kartu Kembang Anak (KKA) pada kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) untuk mencegah terjadinya balita stunting di Muna Barat, Sultra.

Ketua Tim Kerja Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting (KKPS) BKKBN Sultra Agus Sali, di Muna Barat, Jumat, mengatakan kegiatan orientasi KKA dilakukan di gedung Islamic Center Kabupaten Muna Barat.

"Saat ini kegiatannya sedang berproses. Harapannya, KKA dapat digunakan sebagai alat bantu kader dalam memberikan penyuluhan pada kegiatan BKB atau posyandu," ujarnya.

Baca juga: BKKBN Sultra beri orientasi penggunaan KKA di Kabupaten Kolaka

Ia mengatakan, KKA untuk memantau perkembangan pertumbuhan anak dan sebagai alat stimulasi perkembangan setiap bulan, dan melalui KKA ini orang tua bersama kader dapat mengetahui perkembangan anaknya apakah telah sesuai usia atau belum.

"Jika seorang anak belum sesuai perkembangan yang seharusnya, maka akan diarahkan untuk melakukan stimulasi dengan pesan-pesan yang telah tertuang dalam KKA agar dilakukan orang tua kepada anaknya," ujar dia.

Sementara itu, Kadis Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Muna Barat Laode Andi Muna mengatakan penggunaan KKA harus terus dimaksimalkan di Muna Barat.

Baca juga: BKKBN Sultra evaluasi pelaksanaan percepatan penurunan stunting

Hal itu dapat dilakukan melalui orientasi penggunaan KKA yang menyasar langsung kader dan kelompok BKB agar para orang tua memahami KKA dengan baik sehingga berdampak pada percepatan penurunan stunting.

"Kita kejar target ibu-ibu untuk memahami KKA agar upaya percepatan penurunan stunting bisa maksimal," kata Laode Andi Muna.

Menurut dia, keberadaan KKA memiliki fungsi strategis di antaranya memantau perkembangan anak sesuai usianya, sehingga pada saat anak ditimbang di posyandu maka perkembangannya akan mudah dipantau lewat KKA.

Baca juga: BKKBN Sultra intens beri pembinaan tim satgas Stunting

"Dalam KKA akan terpantau perkembangan anak. Misalnya pada usia tertentu sudah harus merangkak, duduk dan lainnya bisa terpantau dengan baik," tuturnya.
 

Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024