Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Bidang Ilmu Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid membantah mitos tindakan biopsi pada kanker prostat dapat menyebabkan penyakit menjadi semakin parah.

Hal tersebut disampaikan Prof Agus Rizal menanggapi adanya mitos soal biopsi atau tindakan mengambil sampel jaringan menggunakan jarum, yang dapat menyebabkan sel kanker prostat menyebar ke bagian tubuh yang lain.

"Sering saya mendengar hoaks biopsi bikin kanker nyebar, saya sampaikan, hal itu tidak benar," katanya dalam diskusi mengenai kanker prostat yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Cara ‘CERDIK’ hindari kanker prostat

Prof Agus mengungkapkan mitos tersebut tersebar pada banyak orang setelah adanya pasien yang bertambah kankernya setelah melakukan biopsi.

Ia menjelaskan hal tersebut terjadi, karena sebetulnya pasien tersebut sudah mencapai kanker stadium empat, yang sebetulnya sudah parah, dan penyebab penyebaran sel kankernya bukan diakibatkan oleh biopsi.

Ia menilai mitos tersebut menyebabkan beberapa pasien enggan untuk melakukan biopsi, karena takut penyakitnya bertambah parah, dan memilih jalur operasi pembersihan seperti kuretase.

"Kalau operasi kayak kuret, hanya bersihkan saja, masih ada risiko tidak sembuh," ujarnya.

Menurut Agus, tindakan paling baik yang bisa dilakukan kepada pasien kanker prostat adalah dengan melakukan biopsi, sehingga sel kanker dapat dideteksi dan dapat diobati secara maksimal.

"Penelitian menemukan pasien kanker prostat stadium satu yang telah dioperasi memiliki 95 persen (kemungkinan) orang itu tidak akan mengalami kambuhan selama 10 tahun ke depan," ujarnya.

Baca juga: Ahli Onkologi: Ada kemajuan pengobatan kanker prostat stadium lanjut

Baca juga: Benarkah biopsi prostat menyakitkan pasien?


Untuk itu, Agus mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dengan kabar yang tidak dapat dibuktikan secara ilmiah.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk melakukan CERDIK atau Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet gizi seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres, untuk dapat menghindar dari penyakit kanker.

Pewarta: Sean Muhamad
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024