Jakarta (ANTARA) - Polri menyiagakan Rumah Sakit (RS) Bhayangkara di seluruh daerah untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi petugas Pemilu 2024 yang mengalami kelelahan selama bertugas.

Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan (Pusdokkes) Polri Irjen Pol. dr. Asep Hendradiana, Sp.An., KIC, M.Kes. di Jakarta, Rabu, mengatakan Polri sudah bekerja sama dengan kementerian dan lembaga pemerintah non-kementerian (K/L) terkait terkait pelayanan kesehatan bagi semua anggota KPPS yang memerlukan pengobatan dan perawatan.

"Kami sudah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan BPJS untuk melayani semua anggota KPPS yang memerlukan pengobatan dan perawatan di semua rumah sakit Polri," kata Asep.

Selain itu, kerja sama juga terjalin antara Polri dengan TNI, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Asep mengatakan tenaga kesehatan dan RS Bhayangkara Polri juga memberikan skrining kesehatan kepada petugas KPPS sebelum bertugas, guna memastikan kondisi kesehatan dalam keadaan prima dan meminimalkan kelelahan saat bertugas.

Baca juga: Mendagri: Perubahan tafsiran jam kerja tekan kematian petugas pemilu

Asep menambahkan kepedulian terhadap kesehatan petugas KPPS menjadi perhatian bersama.

Polri dan jajaran instansi terkait lainnya juga diundang rapat koordinasi oleh Kantor Staf Kepresidenan (KSP) guna memastikan pelayanan medis berjalan dengan baik.

Dari rapat koordinasi tersebut, semua unsur kesehatan TNI, Polri, Kemenkes, BPJS, dan K/L diminta untuk siap siaga.

Polri melibatkan 24 dokter, 58 RS Bhayangkara, dan 580 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Polri.

"Arahan lainnya, agar temuan dan laporkan bila ada kasus kesakitan atau kematian petugas pemilu satu pintu ke Kementerian Kesehatan,” ujarnya.

Baca juga: Ombudsman: Kombinasi Pemilu dan teknologi akan kurangi petugas wafat

Layanan kesehatan ini juga diberikan kepada anggota Polri dan TNI yang bertugas mengamankan Pemilu 2024.

Asep mengaku tidak memegang data rinci jumlah personel Polri yang juga mengalami kelelahan atau meninggal dunia selama bertugas mengamankan Pemilu 2024. Dia menyebut semua data berada di Kemenkes.

Pemilu 2024 memiliki rangkaian kegiatan yang cukup panjang, seperti saat Pemilu 2019, yakni usai pemungutan suara pilpres dan pileg dilanjutkan dengan pilkada serentak.

Pada Pemilu 2019, tercatat ada 894 petugas penyelenggara pemilu yang meninggal dunia dan 5.175 petugas mengalami sakit.

Baca juga: KPU kembali berduka seorang KPPS di Boyolali meninggal dunia

Sementara itu, dari pihak Polri, ada 18 personel meninggal dunia, di mana sebagian besar karena kelelahan fisik dan ada yang mengalami gagal jantung.

Untuk Pemilu 2024, KPU mencatat ada 77 petugas penyelenggara pemilu meninggal dunia dan 4.567 orang lainnya sakit.

Polri telah mengantisipasi agar kejadian Pemilu 2019 tidak terulang di Pemilu 2024, dengan menyeleksi kesehatan personel yang bertugas dan memastikan personel yang dikerahkan masih terbilang berusia muda atau di bawah 50 tahun.

Baca juga: Pj Gubernur Jabar pastikan petugas pemilu meninggal dapat santunan KPU

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2024