Bandung (ANTARA News) - Direktur Utama PT Kereta Api (Persero), Ronny Wahyudi mengatakan, empat titik lintasan kereta api (KA) Surabaya-Malang terancam terkena air genangan lumpur panas dari Lapindo Brantas yang mulai mendekati lintasan tersebut. "Berdasarkan laporan keempat titik yang terancam terkena air genangan lumpur panas tersebut, seperti, Porong dan Tanggulangin", katanya di Bandung, Rabu. Ia mengatakan upaya yang dilakukan PT Kereta Api (Persero) sendiri dalam menghadapi air genangan lumpur panas tersebut, dengan mengalirkannya ke pinggir-pinggir lintasan agar tidak mengganggu perjalanan KA Surabaya-Malang dan Surabaya-Jember. Menurut dia, langkah lainnya yakni membuat bendungan di dekat lintasan tersebut. "Namun keempat titik lintasan KA yang terancam itu tidak berada secara keseluruhan, melainkan terpisah-pisah atau pertempat saja", katanya seraya menyebutkan PT Kereta Api (Persero) juga membuat posko di lintasan tersebut. Dikatakannya, PT Kereta Api (Persero) sendiri tetap melakukan koordinasi dengan Gubernur Jawa Timur bersama Lapindo Brantas untuk mengatasi persoalan itu. Ia mengemukakan jika lintasan itu terancam maka yang akan paling merasakan adalah KA kelas ekonomi terlebih lagi keberadaan KA tersebut mendapatkan subsidi dari pemerintah. Sementara itu, Kasubsi Program Jalan dan Jembatan PT Kereta Api (Persero) Daops VIII Surabaya, Hari Subagiono, ketika dihubungi Humas PT Kereta Api (Persero), menyebutkan, lumpur panas tersebut sudah berjarak sekitar empat meter dari lintasan KA dan tertahan oleh bendungan setinggi sekitar dua meter. "Namun rembesan air tersebut dikhawatirkan jika terjadi pada musim hujan mengingat volume lumpur panas itu yang cukup banyak", ujarnya. Kendati demikian, menurut dia lintasan tersebut sampai sekarang masih aman untuk dilintasi kereta api dan lokasinya sendiri berada di kilometer 33.400 sampai 33.900.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006