sangat krusial untuk meningkatkan aktivitas ekonomi di pelabuhan ini
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan merancang penetapan alur pelayaran ke Pelabuhan Waren di Papua sebagai upaya mengurangi disparitas harga apalagi lokasi tersebut sangat strategis yang menghubungkan Kabupaten Waropen dengan daerah lain di Indonesia khususnya di wilayah Papua.

“Oleh karena peran vital yang dimiliki Pelabuhan Waren dalam mengurangi disparitas harga itulah, peningkatan infrastruktur dan pengelolaan alur pelayaran menjadi hal yang sangat krusial untuk meningkatkan aktivitas ekonomi di pelabuhan ini," kata Direktur Kenavigasian, Kemenhub, Budi Mantoro dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Saat membuka Focus Group Discussion (FGD) Rencana Penetapan Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan Waren Provinsi Papua, dia mengatakan dengan lalu lintas pelayaran yang cukup ramai, Pelabuhan ini memiliki manfaat yang sangat besar bagi masyarakat Papua, khususnya dalam mengurangi disparitas harga atau tingkat kesenjangan kemahalan di Kabupaten Waropen.

Budi mengatakan bahwa untuk meningkatkan fungsi Pelabuhan, Pemerintah Daerah Kabupaten Waropen merencanakan Pembangunan Pelabuhan Waren menjadi Pelabuhan Regional yang memiliki rute Pelayaran Nusantara, seperti jalur kapal Pelni.

“Berdasarkan studi Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan atau DLKR/DLKP Tahun 2020, ukuran maksimal kapal yang masuk Pelabuhan Waren adalah kapal dengan kapasitas maksimal 3.000 DWT dengan panjang maksimal 92m, lebar maksimal 14,2 m, dan draft maksimal 5,7 m. Sedangkan ukuran Kapal Penumpang Pelni yang menyinggahi Pelabuhan terdekat (Serui) adalah KM. Dobonsolo dengan kapasitas kapal 3.500 DWT, panjang 146 m, lebar 24 m, dan draft 5,8 m,” terangnya.

Oleh karenanya, lanjut Budi, adanya perencanaan yang cermat dan pengaturan alur pelayaran di Pelabuhan Waren yang tepat, aman, dan efisien serta berwawasan lingkungan sangat diperlukan. Sehingga penetapan Alur Pelayaran Masuk Pelabuhan Waren bukanlah sekadar tugas teknis dalam menentukan kedalaman yang ideal, tetapi juga merupakan langkah untuk meningkatkan keselamatan pelayaran.

“Alur pelayaran yang tepat dan efektif akan memberikan manfaat besar, bukan hanya bagi para pelaut yang melintasi perairan, namun juga bagi seluruh komunitas yang bergantung pada aktivitas pelabuhan. Dengan pengaturan alur pelayaran yang baik, kita akan melihat peningkatan dalam efisiensi distribusi barang dan jasa, pengurangan biaya logistik, serta peluang baru bagi sektor pariwisata dan industri lainnya,” katanya.

Dia juga mengatakan bahwa penataan alur-pelayaran masuk Pelabuhan Waren sudah selayaknya dilaksanakan untuk segera ditetapkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan agar memperoleh alur-pelayaran yang ideal dan memenuhi berbagai aspek kepentingan keselamatan dan kelancaran bernavigasi serta melindungi kelestarian lingkungan maritim.

“Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran, dimana Pemerintah mempunyai kewajiban untuk menetapkan koridor alur-pelayaran, sistem rute, tata cara berlalu lintas dan daerah labuh kapal sesuai dengan kepentingannya,” ujarnya.

Baca juga: Kemenhub melindungi area konservasi di Pelabuhan Molawe
Baca juga: Ditjen Perhubungan Laut segera tetapkan alur pelayaran di Mentawai
Baca juga: Basarnas: Alur pelayaran Babel terpadat di Indonesia

 

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024