Jakarta (ANTARA) -
Biro Psikologi Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri memberikan pemulihan psikologi kepada personel Korps Brimob yang selesai menjalani tugas dalam Operasi Damai Cartenz.
 
Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM) Irjen Pol. Dedi Prasetyo di Jakarta, Jumat, mengatakan pemulihan psikologi setelah tugas dalam operasi penting untuk memulihkan mental anggota Polri.
 
"Diharapkan para anggota dapat merilis emosi-emosi negatif saat pelaksanaan tugas dan mengembalikan kesehatan mental anggota Korps Brimob Polri untuk kembali ke keluarga, masyarakat dan kesatuannya serta siap untuk melaksanakan tugas berikutnya dengan kondisi psikologi yang prima," ujar Dedi.
 
Jenderal polisi bintang dua itu menerangkan, dalam pelaksanaan tugas operasi kepolisian memiliki beban dan risiko yang tidak mudah.
 
Terlebih personel kepolisian yang mendapatkan tugas penegakan hukum dan menjaga Harkamtibmas dalam operasi Damai Cartenz di wilayah Papua menghadapi risiko yang tinggi.
 
Menyadari besarnya risiko saat pelaksanaan tugas operasi kepolisian tersebut, kata Dedi, Biro Psikologi SSDM Polri memberikan SUPPORT-Psi.

Baca juga: Operasi Damai Cartenz 2024 kedepanpan upaya humanis persuasif

Baca juga: Satgas Damai Cartenz perkuat pengamanan di sembilan daerah operasi
 
SUPPORT-Psi singkatan dari sentuhan, pemberian perhatian, olah rasa dan terapi psikologi.
 
"SUPPORT-Psi berupa pemulihan psikologi para personel pasca-bertugas," ujarnya.
 
Dedi menjelaskan, kegiatan pemulihan psikologi anggota dilaksanakan sebulan yang lalu, Kamis (25/1) oleh personel Biro Psikologi SSDM Polri dan Korps Brimob Polri, sarjana Psikologi Pusdik Lantas Polri, sarjana Psikologi Pusdik Polairud, dan Paja SSDM Polri.
 
"Pemulihan dan release emosi negatif dengan metode emotional agility kepada peserta, relaksasi dan diadakan permainan," katanya.
 
Mantan Kadiv Humas Polri itu menambahkan, hasil dari kegiatan ini yakni para anggota mampu membangun kedekatan dengan diri sendiri untuk menjadi pribadi yang lebih bermakna.
 
Kemudian, anggota mampu mengidentifikasi kondisi pribadi-nya saat ini dan mengetahui bagaimana harus bertindak. Anggota juga mampu mensyukuri apapun yang terjadi saat ini.
 
"Anggota yang menjadi peserta mampu melepaskan emosi negatifnya untuk meraih kondisi yang lebih bermakna," imbuh Dedi.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024