Kuala Lumpur (ANTARA) - Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) melantik kepengurusan baru Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) IAEI Malaysia periode 2024-2028 di International Institute for Halal Research and Training (INHART), International Islamic University Malaysia (IIUM), Selangor, Jumat.

Wakil Ketua Umum VI DPP IAEI Dr Irfan Syauqi Beik saat melantik kepengurusan baru DPW IAEI Malaysia mengatakan tentang peran strategis DPW IAEI Malaysia dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, mengingat Malaysia merupakan salah satu negara dengan industri keuangan syariah terbesar secara global.

“Keberadaan DPW IAEI Malaysia diharapkan dapat menjadi jembatan antara Indonesia dan Malaysia dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah,” kata Irfan.

DPW IAEI Malaysia juga dapat menjadi platform bagi para akademisi dan praktisi di kedua negara untuk bertukar ide dan gagasan, serta melakukan kolaborasi penelitian dan pengembangan, ujar dia.

Selain Wakil Ketua Umum VI DPP IAEI beserta jajaran hadir pula akademisi dan praktisi baik secara luring maupun daring melalui sambungan zoom.

IAEI merupakan salah satu organisasi profesi terbesar di Indonesia dengan konektivitas yang luas. Adapun, DPW IAEI Malaysia merupakan salah satu Dewan Pengurus Wilayah di luar negeri selain Inggris, Bahrain dan Jerman.

Prof Irwandi Jaswir yang terpilih sebagai Ketua DPW IAEI Malaysia periode 2024-2028 mengatakan komitmennya untuk menjadikan organisasi itu terdepan dalam pengembangan riset ekonomi dan keuangan syariah, serta industri halal.

“Kami ingin menjadikan DPW IAEI Malaysia sebagai pusat rujukan bagi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dunia,” ujar dia.

Selain itu, ia mengatakan DPW IAEI juga ingin berkontribusi dalam pengembangan industri halal, yang memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu pendorong utama sektor ekonomi di negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim seperti Indonesia dan Malaysia.

Malaysia sejauh ini, menurut dia, menjadi rujukan dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah karena telah membangun infrastruktur ekonomi syariah yang kokoh termasuk di dalamnya perbankan syariah, pasar modal syariah dan lembaga keuangan syariah lainnya.

Selain itu, ia mengatakan Malaysia telah mengembangkan kerangka regulasi yang komprehensif untuk industri keuangan syariah. Hal tersebut turut menarik lembaga keuangan syariah dunia seperti Islamic Financial Services Board (IFSB) dan International Islamic Liquidity Management (IILM) menempatkan kantor operasionalnya di Kuala Lumpur.

Adapun susunan pengurus inti DPW IAEI Malaysia yakni terdiri dari:

Dewan Pembina:

1) Prof. Dr. M. Firdaus, SP, M.Si

2) Dr. Muntaha Artalim Zaim

Ketua: Prof. Irwandi Jaswir, MSc, Phd

Wakil Ketua Bidang Riset: Faaza Fakhrunnas S.E., M.Sc.

Wakil Ketua Bidang Pendidikan & Pelatihan: Nashr Akbar, M.Ec.

Wakil Ketua Bidang Kerjasama & Penguatan Lembaga: Thuba Jazil, M.Sc.

Wakil Ketua Bidang Media & Publikasi: Randi Swandaru, M.Sc

 

Sekretaris 1: Luthfiyah Huda, S.E., M.Sc.

Sekretaris 2: Ganjar Primambudi, S.E.

Bendahara 1: Asri Noer Rahmi, SE., M.Sh.Ec.

Bendahara 2: Sylva Alif Rusmita, SE.,CIFP.

 

Kepala Riset Industri Halal: Dr. Betania Kartika Muflih

Kepala Riset Perbankan dan Keuangan Syariah: Abrista Devi, M.E.I

Kepala Riset Filantropi dan Keuangan Sosial Islam: M. Sri Wahyudi Suliswanto, S.E., ME

Kepala Riset Keberlanjutan dan Pembangunan Ekonomi: Tita Nursyamsiah, S.E., M.Ec

Baca juga: IAEI: Ekonomi makro Islam dibutuhkan di tengah ketidakpastian global
Baca juga: IAEI: Perkembangan keuangan syariah dukung industri halal Indonesia


Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024