Istanbul (ANTARA) - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Jumat (23/2) mengatakan bahwa negaranya telah menandatangani perjanjian keamanan dengan Denmark dalam kunjungan resmi Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen ke Kota Lviv di Ukraina barat. “Ini adalah dokumen kuat yang menegaskan dukungan penuh Denmark terhadap rakyat kami. (Perjanjian) ini mencakup bantuan minimal 1,8 miliar euro (sekitar Rp30,4 triliun) pada tahun ini," kata Zelenskyy di platform media sosial X.

Denmark juga akan mendukung upaya menjaga kemampuan jet tempur F-16 secara holistik melalui Koalisi Kemampuan Angkatan Udara dengan menyediakan jet tempur, amunisi, simulator, pelatihan, dan pemeliharaan, kata dia, menambahkan.

Zelenskyy mengatakan bahwa kedua negara terus berupaya menciptakan arsitektur keamanan baru bagi Ukraina, dan berterima kasih kepada Denmark atas solidaritasnya terhadap rakyat Ukraina di tengah perang melawan Rusia yang akan memasuki tahun ketiga.

Pernyataan terpisah dari Kepresidenan Ukraina mengatakan bahwa dokumen perjanjian selama 10 tahun yang ditandatangani Zelenskyy dan Frederiksen didasarkan pada ketentuan deklarasi G7 pada pertemuan puncak NATO di Lithuania pada Juli lalu.

“Dokumen tersebut menguraikan komponen utama komitmen keamanan Denmark kepada Ukraina, termasuk bantuan militer dan keuangan jangka panjang, dan menguraikan bidang prioritas kerja sama keamanan bilateral di bidang militer dan non-militer, termasuk politik, keuangan, kemanusiaan, dan upaya reformasi,” tulis pernyataan itu.

Selain dukungan militer senilai 1,8 miliar euro untuk tahun ini, Dana Dukungan Ukraina dari Denmark akan memberikan 8,5 miliar euro (sekitar Rp143,6 triliun) dalam bentuk dukungan militer dan sipil jangka panjang hingga 2028, menurut pernyataan itu.

Disebutkan pula bahwa Denmark akan mendukung upaya menjaga kemampuan F-16 Ukraina melalui Koalisi Kemampuan Angkatan Udara, dan bahwa kedua negara akan bekerja sama agar Ukraina mampu melawan serangan siber, spionase siber, dan perang hibrida Rusia.

Sementara itu, Frederiksen mengatakan pada konferensi pers setelah pertemuannya dengan Zelenskyy bahwa jet tempur F-16 yang diberikan kepada Ukraina dapat mulai digunakan pada musim panas ini.

“Kami menunda transfer F-16 ke Ukraina hanya karena alasan teknis, masalah teknis. Karena kita memerlukan infrastruktur yang serius untuk memelihara pesawat tempur ini, dan pelatihan untuk F-16 jauh lebih lama dan lebih ekstensif dibandingkan sistem senjata lainnya,” kata Frederiksen.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Denmark hibahkan seluruh cadangan artileri untuk Ukraina
Baca juga: Denmark berupaya tingkatkan pengiriman jet tempur F-16 ke Ukraina

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024