Jadi memang berdasarkan data riset yang kami lakukan, ada sekitar 16 persen dari 147 ribu kasus kematian anak di bawah usia lima tahun yang diakibatkan pneumonia setiap tahunnya
Lombok Tengah, Nusa Tenggara B (ANTARA) -
Yayasan Save the Children Indonesia didukung oleh Charles Monat Associates memberi advokasi dan edukasi seputar perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada masyarakat Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) guna menekan tingginya angka kasus pneumonia pada anak di provinsi tersebut.
 
Dokter sekaligus Head of Public Health Save the Children Indonesia Firda Yani mengatakan pneumonia masih menjadi penyebab tingginya angka kematian pada anak usia di bawah 5 tahun, dengan persentase nasional sebesar 12.5 persen pada tahun 2022.
 
“Jadi memang berdasarkan data riset yang kami lakukan, ada sekitar 16 persen dari 147 ribu kasus kematian anak di bawah usia lima tahun yang diakibatkan pneumonia setiap tahunnya. Data inilah yang menggerakkan Save the Children Indonesia untuk ikut membantu menekan angka kasus tersebut” kata Firda di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Senin.
 
Dengan angka yang demikian tinggi, lanjut dia, Provinsi NTB masuk dalam daftar 10 provinsi dengan kasus pneumonia pada anak tertinggi secara nasional, sementara Kabupaten Lombok Tengah menjadi satu dari delapan kabupaten di Provinsi NTB yang menyumbang angka kasus secara signifikan.

Baca juga: Pakar paparkan perbedaan batuk pada anak pneumonia, asma, dan TBC
Baca juga: Gejala pneumonia anak umumnya diawali demam, batuk atau pilek
 
Ia menerangkan kondisi ekonomi yang sulit, pola hidup yang kurang bersih dan sehat, serta kurangnya pemahaman orang tua mengenai pemberian imunisasi dasar maupun imunisasi Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) lengkap pada anak menjadi beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya angka kasus pneumonia pada anak di Lombok Tengah.
 
Oleh karena itu, ia bersama Save the Children Indonesia melatih 1100 orang kader posyandu untuk dapat memberikan edukasi yang komprehensif dan efektif ke setiap keluarga mengenai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di rumah tangga masing-masing.

Termasuk pemberian informasi mengenai gizi seimbang, ajakan untuk pemeriksaan rutin ke posyandu hingga pemberian vaksinasi dasar dan PCV lengkap pada anak.
 
“Setelah kami melatih 1.100 kader posyandu untuk bisa memberikan edukasi PHBS ke tiap keluarga serta pengetahuan seputar gejala dan penanganan awal pneumonia pada anak, jumlah anak yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap dan imunisasi PCV lengkap telah meningkat drastis,” jelasnya.
 
Dengan capaian imunisasi tersebut, pihaknya memperkirakan ada lebih dari 300 ribu anak usia di bawah 5 tahun di Kabupaten Lombok Tengah yang mendapatkan pencegahan dini terkait bahaya pneumonia.
 
Bukan hanya itu, ia menjelaskan pula edukasi yang diberikan oleh Save the Children Indonesia melalui kader-kader posyandu menunjukkan dampak perubahan pada perilaku keluarga-keluarga di kabupaten tersebut, mulai dari perubahan frekuensi membersihkan rumah yang menjadi lebih sering hingga perilaku merokok di dalam rumah yang berkurang drastis.

Baca juga: Kemenkes: 95 persen anak Indonesia harus sudah imunisasi
Baca juga: Vitamin A bantu lindungi anak dari pneumonia
 
 

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024