Hongkong (ANTARA) - PT Pegadaian go international, dengan mengambil peran dalam menguatkan inklusivitas ekonomi masyarakat Indonesia. Sebagai salah satu bentuk penerapan prinsip sosial dalam ESG, PT Pegadaian membekali Pekerja Migran Indonesia (PMI) Hong Kong dengan keterampilan kewirausahaan pada Minggu, (18/02) lalu. Kegiatan yang bertempat di Indonesia Incorporated Hong Kong ini bertujuan untuk mencetak pengusaha baru dari pekerja migran Indonesia di Hong Kong.

Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melaporkan bahwa pada tahun 2023, total pekerja migran Indonesia (PMI) adalah 274.965 orang dan Kementerian Ketenagakerjaan RI melaporkan sebanyak 33.625 orang bekerja di Hong Kong.

Kepala Divisi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PT Pegadaian, Rully Yusuf, menyampaikan bahwa keterbatasan ilmu dan mentor bisnis menjadi salah satu kendala yang dihadapi oleh PMI sehingga seringkali PMI mengalami kendala saat memulai usaha.

Pelatihan yang diberikan oleh PT Pegadaian bertajuk "Belajar Bisnis Bareng Juragan" ini merupakan upaya untuk mendukung PMI apabila kembali ke Indonesia bisa tetap memiliki pekerjaan dan penghasilan. Kegiatan ini dimentori oleh Founder Yuk Bisnis Akademi, Jaya Setia Budi dan secara antusias diikuti oleh sebanyak 117 PMI yang berdomisili di Hong Kong.

Selain melatih kewirausahaan, PT Pegadaian juga membekali para PMI tentang investasi. Rully berharap para PMI bisa terpacu untuk berinvestasi dan menabung, sehingga ketika kembali ke kampung halaman kelak, mereka memiliki bekal yang cukup untuk memulai usaha.

"Para pekerja migran ini memiliki potensi ekonomi yang luar biasa. Apabila potensi ini tidak kita arahkan pada investasi jangka panjang, maka akan sayang sekali. Disisi lain, kita punya banyak produk investasi, salah satunya adalah tabungan emas," tambah Rully.

PT Pegadaian akan berusaha untuk melakukan pendampingan lanjutan kepada para PMI di Hong Kong dan juga literasi finansial PMI di negara lainnya, sebagai salah satu bentuk komitmen perusahaan dalam menerapkan prinsip keberlanjutan, sesuai dengan TPB/SDGs 8 pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.

"Kami ingin menciptakan pengusaha baru dari kalangan Pekerja Migran Indonesia, sehingga nanti dalam kepulangannya ke Indonesia bisa menjadi pengusaha di negeri sendiri," tutup Rully.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2024