Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung melakukan survei lapangan penemuan batu berlapis di wilayah Kabupaten Rejang Lebong.

Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah VII Bengkulu-Lampung Nurmatias di Rejang Lebong, Minggu, mengatakan survei lapangan penemuan batu berlapis di Desa Kampung Melayu, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong tersebut dilakukan bersama peneliti dari Universitas Indonesia (UI).

"Survei lapangan dilakukan karena biasanya ada temuan prasejarah pasti ada hal-hal yang berkaitan dengan artefak lainnya yang bisa kita jadikan sebagai konteks dari temuan yang ada," kata dia.

Baca juga: Pemkab Rejang Lebong rencanakan pengembangan objek wisata Bukit Basah

Dia menjelaskan, survei lapangan penemuan batu berlapis di Desa Kampung Melayu tersebut dilakukan guna melihat langsung kondisi bebatuan serta lokasi di sekitarnya.

Survei lapangan ini, kata dia, dilakukan tim peneliti Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah VII bersama Guru Besar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI Prof Cecep Eka Permana dan Dosen Arkeologi UI Roma Roi Lubis.

Prof Cecep Eka Permana menyatakan penemuan batu berlapis di wilayah itu merupakan hal yang menarik yang terjadi dari proses pembentukan magma yang membeku pada masa lalu.

Baca juga: Arkeolog BPK Jatim temukan tiga arca di Situs Gondang Trenggalek

Setelah melihat langsung objek di lapangan, kata dia, tim peneliti mengambil dokumentasi studi situs, kemudian melakukan pengeboran ke pusat bukit, menggali parit, serta mengambil sampel tanah.

Pada penelitian lapangan ini pihaknya menggunakan radar menembus tanah untuk mengambil gambar bawah permukaan dengan menggunakan teknik pengeboran inti dan teknik penggalian parit. Upaya ini dilakukan guna membantu peneliti untuk menyelami lapisan pertama.

Baca juga: Pemkab Boyolali teliti penemuan situs benda purbakala di Tlawong

Sebelumnya, masyarakat Desa Kampung Melayu menemukan situs batu berlapis yang diperkirakan peninggalan peradaban kuno dengan ketinggian mencapai 40 meter.

Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024