Kemenangan Ginting ini diraih di babak 32 besar French Open di Arena Porte De La Chapelle, Paris, Prancis, Selasa. Pada laga itu, Ginting yang sempat takluk 7-21 di gim pertama, berhasil keluar sebagai pemenang setelah memenangi dua gim setelahnya 21-18, 21-15.
"Puji Tuhan bisa bermain dengan baik dan menyelesaikan pertandingan tanpa cedera. Di gim pertama permainan saya tidak berkembang, serba salah mau bermain seperti apa," kata Ginting seusai laga, dikutip dari keterangan resmi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Selasa.
"Tapi di gim kedua saya tidak mau menyerah begitu saya, terus cari cara, terus cari solusi buat dapat strategi yang tepat. Setelah interval, saya mulai menemukan polanya dan berhasil sampai akhir," lanjutnya.
Ginting mengatakan sejatinya pertemuan terakhirnya dengan Weng di babak 32 besar Kumamoto Masters Jepang tahun lalu, sudah ada perbaikan dari sisi permainannya. Namun, saat itu ia masih harus menyerah dengan 16-21, 21-18, dan 17-21.
Baca juga: Bagas/Fikri siap menatap tur Eropa dengan optimistis
Ia lalu menambahkan bahwa kunci kemenangannya di French Open melawan tunggal putra peringkat 15 dunia itu adalah juga karena ia sempat meminta masukan dari pemain tunggal putra Indonesia lainnya yaitu Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo.
"Tidak ada beban karena belum bisa menang melawan dia. Sebenarnya di pertemuan terakhir, sudah ada perkembangan yang baik dari sisi permainannya. Selain itu, saya ada diskusi dengan pelatih dan teman-teman seperti Jonatan (Christie) dan Chico (Aura Dwi Wardoyo) yang pernah bertemu Wong Heng Yang juga," ucap pebulu tangkis 27 tahun itu.
"Dari sana, ada masukan-masukan yang tidak saya pikirkan sebelumnya. Bersyukur strateginya berhasil," tambahnya.
Di babak 16 besar, Ginting akan bertemu wakil Singapura Loh Kean Yew yang baru saja mengalahkan wakil tuan rumah Toma Junior Popov dengan 21-14, 23-21.
Baca juga: Apri/Fadia perkuat fokus jelang tampil di French Open dan All England
Baca juga: Gregoria ingin nikmati proses menuju Olimpiade Paris
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024
