Cikarang, Jawa Barat (ANTARA) - Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail menilai hadirnya gudang pintar berteknologi 5G harus menjadi pelecut bagi industri logistik maupun telekomunikasi untuk semakin berinovasi.

"Ini memecut kita bahwa implementasi 5G ini sudah bisa terutama untuk pemanfaatan di era industri 4.0 yang berkali kali kita diskusikan bahwa ini pasti mendorong untuk kita segera menyelesaikan isu-isu penting dari industri," ujar Ismail di Cikarang, Jawa Barat, Kamis.

Ismail menilai hadirnya gudang pintar berteknologi 5G dapat menjadi pendorong utama inovasi dalam industri logistik dan telekomunikasi. Dia menyatakan bahwa implementasi 5G memiliki potensi besar untuk menyelesaikan isu-isu krusial di era industri 4.0.

Dia pun memberikan pesan "wake-up call" kepada industri telekomunikasi serta menekankan pentingnya dukungan konektivitas dan kemitraan dengan perusahaan teknologi seperti Huawei untuk memberikan solusi yang dibutuhkan oleh industri.

Baca juga: Huawei resmikan gudang pintar berteknologi 5G pertama di Indonesia

Namun demikian, Ismail mengakui bahwa inovasi semacam ini tidaklah mudah diterapkan. Perlu pengalaman dan kultur yang kuat, seperti yang dimiliki oleh Huawei, untuk bisa menghadirkan inovasi digitalisasi.

"Ini tidak mudah tentu karena mereka mempersiapkannya itu, karena backing prosesnya itu yang susah. Kalau teknologinya fine lah kita bisa, tapi kultur yang dibangun oleh teman-teman Huawei ini yang luar biasa," ucap dia.

Ismail juga memberi pesan kepada industri logistik untuk "wake up call", berkaitan dengan peluang besar pemanfaatan teknologi 5G yang bisa diterapkan di sektor pergudangan.

Dia menyebut inovasi gudang pintar bisa memberikan berbagai keuntungan, termasuk efisiensi dan kepraktisan bagi perusahaan.

"Berapa efisiensi yang bisa diperoleh dengan hadirnya ini. Semoga teman-teman di industri logistik yang lain suatu saat bisa dibawa ke sini ... untuk menunjukkan bagaimana sistem logistik dan sistem gudang dipersiapkan dengan baik, sangat menarik, sangat baik, dan cerdas di gedung ini," kata dia.

Baca juga: Alasan Tokopedia hadirkan Gudang Pintar yang kedua di Surabaya

Meski menghadirkan berbagai manfaat, implementasi teknologi 5G pada sektor industri juga menghadirkan sejumlah tantangan, salah satunya pada sisi sumber daya manusia.

Perlu adanya peningkatan kualitas pendidikan agar sumber daya manusia yang dihasilkan ke depan bisa mudah beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang ada.

"Saya kira banyak sekali lesson learn dari dunia pendidikan yang bisa kita lanjutkan," kata Ismail.

Huawei meresmikan gudang pintar berteknologi 5G dan pusat inovasi 5G pertama di Indonesia yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat, kolaborasi antara Huawei dan para mitranya, seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika, Telkomsel, serta Asosiasi Logistik Indonesia.

Hadirnya gudang pintar 5G ini menjadi penegas komitmen Huawei yang berkelanjutan dalam mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia yang mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: GoTo percepat integrasi dan optimalisasi bisnis dalam ekosistem

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024