Kita berikan makanan berupa kacang hijau, telur dan susu
Manokwari (ANTARA) - Tim Penggerak (TP) PKK Manokwari pada tahun ini melanjutkan program bantuan pemberian makanan tambahan (PMT) pada 76 posyandu yang ada di sembilan kelurahan di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.

Ketua TP PKK Manokwari Febelina Indou di Manokwari, Kamis, mengatakan bantuan PMT diberikan pada pihak kelurahan karena pencegahan di kampung sudah memiliki anggaran dari dana desa.

"PMT mulai diberikan dari Maret hingga Desember 2024. Kita berikan makanan berupa kacang hijau, telur dan susu dengan jumlah sasaran 5.531 bayi atau balita di Kabupaten Manokwari," kata Febelina pada perayaan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-52.

Ia mengatakan, stunting di Manokwari masih berada di zona merah dan belum hijau. Data dari pemerintah, setidaknya masih ada 600an anak stunting yang harus ditangani.

Ia menjelaskan, TP PKK bersama pemerintah daerah harus terus berupaya menurunkan angka stunting dengan berbagai program.

"Stunting di daerah ini hanya bisa diselesaikan oleh semua pihak juga berada di daerah ini. Kita tidak bisa mengandalkan pertolongan dari luar. Kita harus bergandengan tangan menorehkan yang terbaik," katanya.

Baca juga: TP-PKK Manokwari target 145 anak sembuh dari stunting
Baca juga: Pemkab Jayapura jadikan 25 kampung prioritas penanganan stunting 2024


Ia meminta, pemangku kepentingan baik PKK pemerintah, PKK maupun lainnya harus bersama-sama memiliki kepedulian, empati dan kepekaan untuk mempersiapkan anak-anak menjadi generasi emas.

Ia mengajak seluruh ketua PKK tingkat distrik, kelurahan dan kampung untuk lebih memperhatikan anak-anak di daerah masing-masing.

"Kita kader PKK jangan jadi penonton. Kita harus menjadi garda terdepan untuk melakukan perubahan untuk sejahterakan keluarga dan anak di Kabupaten Manokwari," katanya.

Selain pemberian PMT, ia mengatakan PKK bekerjasama dengan lurah melakukan survei untuk memilih posyandu agar dibuatkan bangunan semi permanen beserta sarana prasarana dan kelengkapan yang dibutuhkan.

Posyandu semi permanen perlu dibangun lantaran banyak posyandu yang harus melayani banyak masyarakat di sekitarnya. Misalnya di Kelurahan Amban yang hanya memiliki sembilan posyandu, padahal jumlah penduduknya mencapai 10 ribu jiwa.

Ia menambahkan, PKK juga mengalokasikan anggaran untuk pembayaran honor 152 kader posyandu di Manokwari. Mulai Maret sampai Desember, selama 10 bulan setiap kader mendapat honor dari PKK sebesar Rp150 ribu. Total pembiayaan untuk pembayaran honor kader posyandu tersebut sebesar Rp228 juta.

Baca juga: Pemkab Sorong luncurkan program Rumah Peduli dan Tanggap Stunting
Baca juga: Dinas Kesehatan Papua Barat Daya alokasikan Rp20 miliar atasi stunting
Baca juga: Gubernur: Prevalensi stunting Papua Barat turun, tinggal 14,3 persen
​​​​​​​

 

Pewarta: Ali Nur Ichsan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024