Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal dan hipertensi dr. Dina Nila Sari PhD, Sp.D-KGH menyampaikan kiat untuk menjaga ginjal tetap sehat sedari dini hindari makan makanan tinggi natrium atau garam.


“Menghindari makanan lebih natrium atau garam, termasuk makanan olahan dihindari, yang lain lebih banyak lengkapi protein, sayuran, mineral dan lain-lain,” kata Dina dalam diskusi kesehatan Ginjal Sehat untuk Semua di Jakarta, Kamis.

Dina menjelaskan ginjal berfungsi sebagai penyaring cairan dan zat-zat sisa dari apa yang dikonsumsi melalui urin. Urin yang berubah warna dan berbusa menjadi indikasi adanya gangguan ginjal yang sudah masuk stadium lanjut.

Baca juga: Kemenkes: Posyandu salah satu kunci pencegahan penyakit ginjal 

Baca juga: Tanda-tanda penyakit ginjal yang perlu diwaspadai

Selain itu, ginjal juga berfungsi memproduksi hormon yang membentuk sel darah merah dan juga pembentukan vitamin D untuk mengatasi masalah gangguan tulang.

Adapun salah satu tanda ginjal sudah mulai mengalami penurunan fungsi adalah mual muntah karena racun dalam tubuh semakin banyak. Kondisi tersebut bisa menyebabkan koma dan penurunan kesadaran karena nafsu makan yang menurun.

Untuk menjaga kesehatan ginjal, Dina mengatakan harus menerapkan pola hidup sehat dan menghindari makanan tinggi natrium seperti makanan terlalu asin atau makanan dengan bahan pengawet.

Ia juga menyarankan untuk menghindari minum minuman berenergi secara berlebihan.

“Gaya hidup sehat, makan makanan sehat, tidak merokok, tidak minum alkohol berlebihan, olahraga, nggak boleh kelebihan berat badan, berat badan berlebih membuat ginjal mengalami kerusakan,” tambah Dina.

Selain menghindari makanan tinggi natrium, Dina juga menyarankan untuk tidak melebihi kebutuhan protein harian, karena kelebihan dosis protein tidak baik bagi fungsi ginjal. Dosis portein yang diajurkan adalah 1 gram per kilogram berat badan.

Sementara bagi yang memiliki riwayat penyakit diabetes atau hipertensi baik secara genetik maupun gaya hidup yang tidak sehat, ia mengatakan untuk mengontrol kedua faktor risiko tersebut dan memeriksakan urin secara berkala.

“Kalau hipertensi dan diabetes harus segera dikontrol karena dua penyakit ini akhirnya akan ke ginjal, diabetes yang nggak diobati, hipertensi yang nggak diobati sampai tekanan darah normal lama-lama bisa merusak ke ginjal,” katanya.

Baca juga: PERNEFRI: Deteksi dini penting cegah komplikasi dari penyakit ginjal

Baca juga: Penderita sakit ginjal tahap lanjut dianjurkan tidak berpuasa

Baca juga: Penderita hipertensi dan diabetes perlu deteksi dini penyakit ginjal

 

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024