Itu menjadi respons dari tingginya permintaan masyarakat saat Ramadhan, terutama di sektor kuliner
Medan (ANTARA) - Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Sumatera Utara memperkirakan sekitar 100.000 pelaku UMKM musiman muncul selama bulan Ramadhan 1445 Hijriah.

"Itu menjadi respons dari tingginya permintaan masyarakat saat Ramadhan, terutama di sektor kuliner," ujar Kepala Diskop UKM Sumut Naslindo Sirait di Medan, Kamis.

Naslindo melanjutkan para pelaku UMKM yang didominasi sektor ultramikro itu umumnya merupakan para ibu, mahasiswa dan komunitas.

Mereka, dia menambahkan, biasanya berada di lokasi-lokasi strategis seperti perkampungan masyarakat, perkantoran, sekitar rumah ibadah.

"Setelah Ramadhan, mereka akan kembali melakukan pekerjaan semula," kata Naslindo.

Bagi Naslindo, semakin banyak pelaku UMKM yang berjualan saat Ramadhan sejatinya semakin baik.

Baca juga: Pemprov Sumut: Transaksi UMKM di F1 Powerboat capai Rp1 miliar

Baca juga: OJK Sumut: Pelebaran akses kunci tingkatkan pemanfaatan KUR oleh UMKM


Hal itu disebutnya berpotensi menaikkan pertumbuhan ekonomi Sumut melalui konsumsi.

Akan tetapi, Naslindo mengingatkan supaya para pedagang musiman saat Ramadhan tersebut mematuhi peraturan yang berlaku.

Selain itu, pedagang juga diimbau untuk menjual makanan yang memenuhi kaidah kesehatan agar tidak merugikan masyarakat.

"Harus dipastikan makanan itu higienis. Produksinya wajib sesuai prosedur dan lebih baik kalau ada sertifikat halal. Lalu, jangan berjualan di tempat yang bukan peruntukan untuk berdagang karena dapat merusak tata kota dan membuat jalanan jadi macet," tutur Naslindo.

Daripada berjualan di lokasi yang tidak diperkenankan, Naslindo meminta pedagang untuk berkoordinasi dengan pemerintah kota, kabupaten atau provinsi.

Kalau memenuhi syarat, pemerintah dipastikannya siap memberikan fasilitas kepada mereka.

"Kami akan menatanya, mungkin bisa seperti dengan membuat bazar Ramadhan," ujar Naslindo.

Di Sumut, pemerintah provinsi mencatat ada 1.166.918 pelaku usaha di wilayahnya, di mana sebanyak 98,87 persennya atau 1.153.758 di antaranya bergerak di bidang usaha mikro dan kecil. Adapun 1,12 persen atau 13.610 pelaku yang berada di tataran usaha menengah dan besar.

Baca juga: Pemprov Sumut meluncurkan aplikasi Simitrasumut.com permudah UMKM

Baca juga: Pemprov Sumut targetkan 20 persen UMKM "go digital" pada 2024


Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024