Pentingnya gerakan halal tersebut sejalan dengan ketentuan, bahkan pada Oktober 2024 semua UMKM harus memiliki sertifikat halal
Medan (ANTARA) - Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Prof Nurhayati menyebutkan industri dan gerakan dasar halal menjadi penting untuk terus digalakan dan dikembangkan, apalagi lebih dari 80 persen masyarakat Indonesia adalah muslim.

"Maka peran Fakultas Ekonomi Bisnis Islam UINSU menjadi sentral sebagai mitra akademik dalam pengembangan gerakan sadar halal," katanya di Medan, Sabtu.

Baca juga: Kemenag Papua Barat upayakan 350 UMKM kantongi sertifikat halal

Hal itu ia sampaikan terkait digelarnya Seminar Nasional Road to Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Sumatera Utara 2024 di Gelanggang Mahasiswa UINSU yang mengangkat tema "Transformasi ekonomi syariah dalam mendukung UMKM syariah dan modest fashion di era global".

Pentingnya gerakan halal tersebut sejalan dengan ketentuan, bahkan pada Oktober 2024 semua UMKM harus memiliki sertifikat halal.

Hal itu berhubungan dengan jumlah lebih dari 80 persen masyarakat Indonesia beragama Islam dan halal menjadi aspek penting yang tak terpisahkan dari ajaran Islam.

Gerakan halal ini, penting untuk tersedia sebagai wujud kualitas, tidak hanya bagi pelaku usaha tapi juga keamanan dan kenyamanan bagi konsumen.

Saat ini, konsep halal tidak hanya bagi aspek makanan dan minuman, tapi juga pada bidang kosmetik bahkan elektronik. Untuk itu melalui program ini bisa menguatkan gerakan sadar halal di Sumut.

Baca juga: Kepri telah menjadi produsen produk halal domestik dan global

"Mahasiswa UINSU, khususnya Fakulas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) agar diberi pendampingan terkait gerakan sadar halal dan bisa berkolaborasi dengan Bank Indonesia untuk pengembangan industri halal di tanah air," katanya.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut, Suharman Tabrani menyampaikan, perkembangan ekonomi nasional dan global setelah pandemi ada perlambatan di mana-mana, namun ekonomi domestik bertumbuh cukup baik.

"Hal itu dilihat dari beberapa indikator pertumbuhan ekonomi yang masih berjalan dengan cukup baik. Ini termasuk upaya kita mentransformasikan ekonomi syariah," katanya.

Di sisi lain, bagian dari transformasi dimaksud adalah ekonomi dan keuangan syariah dikuatkan dengan kolaborasi pada bidang-bidang terkait.

Bank Indonesia, sebagai bank sentral, turut memberikan kontribusi terhadap perkembangan dan pengembangan ekonomi syariah serta dengan perhatian yang khusus. Misalnya dengan program penguatan ekosistem produk halal, penguatan keuangan syariah dan penguatan gaya hidup halal atau halal life style serta program lainnya.

Baca juga: Wapres yakini target 10 juta produk bersertifikat halal tercapai

Pewarta: Juraidi
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024