Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta keberadaan pompa-pompa "portable" untuk membantu rumah pompa dalam menyedot banjir tetap dimaksimalkan meski banjir sudah berangsur surut.

"Di Rumah Pompa Tenggang sedang hidup empat pompa dan ada tambahan lagi 'floating' pompa dan 'mobile' pompa, sehingga ada sembilan pompa yang dihidupkan. Baik yang 'existing' maupun pompa yang 'portable'," katanya, di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu.

Hal tersebut disampaikan Ita, sapaan akrab Hevearita di sela meninjau Rumah Pompa Tenggang dan sejumlah titik banjir di Semarang.

Menurut dia, keberadaan pompa "portable" itu cukup membantu Rumah Pompa Tenggang untuk menangani banjir di wilayah Kaligawe yang merupakan ruas utama jalur Pantura Jawa Tengah.

Ia juga bersyukur saat ini elevasi air laut sudah mulai turun sehingga tidak menambah debit banjir sehingga lalu lintas di Jalan Raya Kaligawe pun sudah mulai lancar dan dilintasi kendaraan besar.

Selain Rumah Pompa Tenggang, kata dia, ada Rumah Pompa Sringin yang juga menjadi pengendali banjir di Kaligawe dan sekitarnya sehingga diminta tetap beroperasi, serta pintu-pintu air tetap dibuka.

"Dan pompa lainnya juga sudah ada banyak, di belakang Rumah Sakit Sultan Agung ada lima pompa, ditambah lagi baru saja kiriman lagi dari BBWS. Jadi nanti kalau bisa dipecah," katanya.

Baca juga: Pemkot Semarang pastikan bantuan makanan korban banjir bergizi

Dari hasil pantauan, Ita mengaku saat ini tinggal beberapa wilayah di empat kecamatan, yakni Pedurungan, Semarang Utara, Genuk dan Gayamsari yang sebagian wilayahnya masih terendam banjir, namun ketinggian air sudah turun signifikan.

"Di Tambakrejo yang kemarin banjir setinggi dada orang dewasa, kini sudah surut, bahkan sudah bersih. Karena ada pompa yang bisa menarik ke Banjir Kanal Timur (BKT) dan Alhamdulillah itu pompa baru, di tahun 2023 kemarin bisa terealisasi," katanya.

"Hanya tinggal di depan SPBU dekat makam Sunan Terboyo, karena di sana memang alirannya Kali Tenggang, yang saat ini Kali Tenggang penuh menunggu aliran air pompa di Rumah Pompa Tenggang. Insyaallah saat ini sudah mulai surut, kini ketinggian air sudah tinggal semata kaki," katanya.

Di wilayah Muktiharjo Kidul, Kecamatan Pedurungan, banjir hanya tinggal RW 13 dan RW 14 dan hanya jalannya saja yang tergenang, kemudian banjir yang masih tinggi terpantau di wilayah Genuk, Terboyo Wetan, Gebangsari, Genuksari, Dongbiru karena memang menunggu aliran Rumah Pompa Seringin dan depan RSI Sultan Agung.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Kepala BBWS semoga sehari atau maksimal dua hari dari kemarin sudah mulai surut. Karena dari kepala balai juga sedang menunggu pompa-pompa 'portable' dari wilayah-wilayah tidak terdampak banjir," katanya.

Baca juga: Jalur Pantura Kaligawe Semarang mulai bisa dilalui kendaraan
Baca juga: Wali Kota Semarang imbau tetap siaga meski banjir mulai surut

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024