Jakarta (ANTARA) - Penyanyi Andien Aisyah menyoroti kondisi anak-anak dan perempuan Indonesia masih memprihatinkan karena dihadapkan dengan sejumlah masalah yang cukup kompleks.

“Kedua golongan ini menurutku butuh perhatian lebih. Aku selalu miris ketika bicara anak dan perempuan, sebanyak apapun gerakan women empowerment tetap saja di antara kita banyak perempuan yang masih mengalami kejadian tidak seharusnya,” kata Andien ketika ditemui ANTARA usai acara peresmian Andien Aisyah Foundation di Jakarta, Rabu.

Andien mengaku saat melakukan sejumlah aktivitas sosial di lapangan, dirinya sering bertemu dan berdialog dengan masyarakat suatu daerah.

Di sana, permasalahan pertama yang ia temukan adalah banyaknya perempuan yang menjadi kepala keluarga dan harus berjuang mempertahankan mata pencahariannya demi menghidupi keluarga.

Dengan segala keterbatasan, beberapa di antaranya mengaku pada Andien bahwa usaha yang didirikan seperti UMKM tidak bisa bertahan akibat dihantam COVID-19 beberapa waktu lalu.

Baca juga: Andien ajak anak ikut kegiatan sosial tumbuhkan rasa peduli sesama

Baca juga: Andien bagikan tips sederhana untuk perempuan tetap sehat


Menurutnya meski seluruh dunia selalu merayakan Hari Perempuan Sedunia, kondisi perempuan masih tergolong rentan. Ia juga mengaku seringkali merasa marah setiap kali mendengar banyaknya kasus kekerasan pada perempuan di dalam masyarakat.

“Semua orang merayakan Hari Perempuan Sedunia tapi di keluarga dekatku saja masih ada yang mengalami kekerasan. Aku sebal, aku kesal, ini bukan suatu hal yang bisa diselesaikan dengan cepat. Aku pun berusaha mendampingi ke LBH tapi terus menguap begitu saja, karena tidak semudah itu,” kata dia.

Sama halnya dengan situasi anak-anak di masa kini. Andien mengatakan masih banyak anak yang menjadi korban penculikan, ditelantarkan orang tua hingga belum bisa mengakses pendidikan yang setara.

“Jadi sekali lagi, gerakan kebaikan sebanyak apapun saat ini masih sangat kurang kalau dunia masih carut marut,” kata Andien.

Berangkat dari permasalahan tersebut, Andien akhirnya memutuskan untuk mendirikan sebuah lembaga swadaya masyarakat bernama Andien Aisyah Foundation yang memiliki keinginan untuk mewujudkan dedikasi dan komitmen Andien dalam membantu sesama.

Ia merasa terpanggil sebagai figur publik untuk memberikan perhatian lebih terhadap dua isu tersebut, sehingga melalui lembaga yang ia dirikan diharapkan dapat memberikan bantuan untuk memperbaiki serta meningkatkan derajat hidup masyarakat yang membutuhkan.

“Aku merasa terpanggil. Aku harus kasih konsentrasi lebih ke sini (isu perempuan dan anak), paling tidak ada orang yang bisa tertolong, punya derajat lebih terangkat, karena gerakan yang kita buat bersama,” ucapnya.

Baca juga: Plan: Aktivis pemudi hadapi tantangan suarakan isu anak dan perempuan

Baca juga: Dian Sastro ungkap pentingnya dukungan setara bagi anak perempuan

Baca juga: Komnas Perempuan: Budaya patriarki hambat perempuan berpolitik


Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024