Untuk di Batubi api sudah tidak ada, tapi masih ada kabut asap
Natuna (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), memberikan masker kepada masyarakat Kecamatan Bunguran Batubi yang terdampak asap akibat kebakaran lahan di daerah itu.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Natuna Zulheppy saat dihubungi melalui sambungan telepon dari Natuna, Kamis, mengatakan tujuan pembagian masker iru  untuk mencegah masyarakat terserang Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) karena wilayah tersebut masih terdapat kabut asap.
 
Pihaknya menyiapkan sebanyak 800 lembar masker. "Kami berikan langsung dan sisanya kami berikan ke pihak kecamatan," ucapnya. 

Ia mengatakan saat ini Natuna memasuki musim kemarau yang membuat sejumlah wilayah mengalami kekeringan, sehingga lahan menjadi mudah terbakar. Oleh karena itu masyarakat diimbau untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar atau  melakukan kegiatan yang berpotensi menyebabkan kebakaran.

Baca juga: BPBD Natuna padamkan karhutla di Bunguran Selatan, tak ada korban jiwa
 
"Untuk di Batubi api sudah tidak ada, tapi masih ada kabut asap," ujar Zulheppy.
 
Di tempat terpisah, Camat Bunguran Batubi Mujahiddin mengatakan pihaknya sudah memberikan masker kepada masyarakat yang terdampak dan mengakui saat ini kondisi wilayahnya masih terdapat kabut asap tipis.
 
Meski demikian, menurutnya, kabut tersebut tidak mengganggu aktivitas warga. "Setelah diberikan BPBD kami langsung bagikan (masker) ke warga Batubi Jaya," ucapnya. 
 
Pada pemberitaan sebelumnya sebanyak 240,77 hektare lahan di Kabupaten Natuna hangus terbakar sehingga  aktivitas lalu lintas terganggu.
 
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Natuna Raja Darmika mengatakan peristiwa terjadi pada Rabu (20/3) pukul 11.50 WIB di Desa Gunung Putri, Kecamatan Bunguran Batubi. "Total luas kebakaran di tanggal 20 Maret 2024 seluas 240,77 hektare," ucapnya. 

Baca juga: BPBD: Waspada 5 titik di Natuna rawan banjir seiring musim hujan
Baca juga: BPBD Sumsel mulai bersiap hadapi karhutla, prioritas pada empat daerah

Pewarta: Muhamad Nurman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024