Program pengembangan kapasitas SDM ini merupakan langkah strategis untuk membuka akses ke perikanan yang berkelanjutan
Bogor (ANTARA) - Organisasi nirlaba internasional Marine Stewardship Council (MSC) meluncurkan Program Fisheries Conformity Assessors Fundamental (FCAP) atau Pemahaman Dasar Asesor Kesesuaian Perikanan.

Direktur Program MSC Indonesia Hirmen Sofyanto dalam keterangan di Bogor, Jawa Barat, Jumat, mengungkapkan bahwa program tersebut sebagai langkah mendukung pengelolaan perikanan tangkap dan produk hasil perikanan yang berkelanjutan.

Menurut dia, Program FCAP MSC menjadi katalis dalam mendukung kompetensi pemangku kepentingan Indonesia dalam memahami dan memenuhi standar perikanan perikanan berkelanjutan.

"Program ini mendorong pengembangan kapasitas pemangku kepentingan khususnya lingkup mahasiswa-mahasiswi pascasarjana agar memiliki pemahaman awal menjadi asesor perikanan MSC yang bertingkat global," ungkap Hirmen.

Ia menyebutkan selaras dengan peningkatan permintaan akan perikanan bersertifkat MSC, dibutuhkan lebih banyak asesor perikanan dengan akses yang terjangkau.

Program FCAP dikembangkan oleh tim Science and Standard MSC dan mempertimbangkan kemajuan dari program perbaikan perikanan (FIP) di Indonesia saat ini. Indonesia terpilih menjadi negara awal yang mendapat kesempatan program ini.

MSC bersama Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI berkomitmen membuka akses semua pihak dalam program perbaikan dan mendukung penuh ketersediaan sumber daya manusia dan ahli perikanan.

Baca juga: KKP-MSC perkuat manajemen rajungan dan lemuru

Baca juga: KKP-MSC masif sosialisasikan perkuat implementasi Stelina


Salah satunya melalui program pengembangan kapasitas bagi pihak yang terjun langsung dalam perbaikan perikanan, termasuk bimbingan teknis demi menambah jumlah asesor dalam negeri.

Sementara, Ketua Tim Kerja Pengelolaan SDI Laut Teritorial dan Perairan Kepulauan dan Kelembagaan di WPPNRI Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap KKP Fery Sutyawan mengatakan, pada 20 Maret 2024, MSC dan KKP menyelenggarakan pertemuan peresmian program sekaligus lokakarya FCAP Indonesia.

“Program pengembangan kapasitas SDM ini merupakan langkah strategis untuk membuka akses ke perikanan yang berkelanjutan," kata Fery.

Ia berharap suatu saat para asesor lokal tidak hanya melakukan penilaian terhadap perikanan Indonesia, melainkan juga menilai perikanan negara lain seperti Vietnam, Malaysia, Filipina dan Thailand.

FCAP bertujuan untuk mengembangkan aksesibilitas karir untuk menjadi asesor bertingkat global. Program FCAP memberikan pengalaman pembelajaran campuran (blended learning) yang mencakup pengenalan Program MSC, Standar Perikanan MSC dan tiga Prinsipnya, tinjauan rekan sejawat, dan perangkat MSC lainnya (seperti In-Transition to MSC).

Materi utamanya berfokus pada peran sebagai asesor dengan menggunakan contoh-contoh latihan penilaian. Program terdiri dari 20 jam pembelajaran dan mencakup 9 modul belajar mandiri secara daring dengan 3 kuis, ujian akhir, 2 sesi luring dengan pelatih dan 1 kegiatan kerja kelompok.

Asesor menjadi salah satu pihak yang dibutuhkan dalam proses penilaian perbaikan perikanan hingga penilaian penuh sertifikasi perikanan. Untuk bersertifikat MSC, perikanan harus terbukti mampu menunjukkan stok ikan yang sehat, meminimalkan dampak terhadap lingkungan dan memiliki pengelolaan yang efektif melalui penilaian yang dilakukan oleh pihak ketiga.

FCAP dirancang untuk memberikan dasar-dasar pengetahuan asesor kepada peserta melalui teori dan percontohan perikanan serta meningkatkan visibilitas peserta dalam pemahaman perikanan berkelanjutan sesuai persyaratan Standar Perikanan MSC, standard keberlanjutan global bagi perikanan tangkap.

Sebanyak 25 peserta merupakan mahasiswa-mahasiswi dan/atau yang baru menyelesaikan pascasarjana di Universitas Brawijaya, Pattimura, Universitas Mataram dan IPB University. Peserta mengikuti seluruh rangkaian program luring dan daring hingga 20 Maret 2024.

Program FCAP mendorong semakin banyak pemangku kepentingan perikanan Indonesia yang memahami dan memenuhi persyaratan standar MSC serta utamanya, menjadi katalis perluasan kelompok asesor yang ada dan menciptakan jalur peluang karir yang lebih besar bagi peserta.

Untuk bisa menjadi asesor resmi, peserta harus memenuhi prasyarat dari masing-masing lembaga penilai, sedangkan untuk menjadi Konsultan Teknis MSC, peserta perlu untuk mengikuti tiga tingkat bimtek dan ujian penilaiannya.

Selain memiliki pemahaman materi yang komprehensif, setelah menyelesaikan program bimtek FCAP diharapkan peserta dapat mengimplementasikan materi dan perangkat yang dipelajari sehingga meningkatkan kapabilitas dan visibilitas untuk mendukung pengelolaan implementasi perbaikan perikanan sesuai kaidah keberlanjutan.

Baca juga: MSC mendukung KKP-YPL kelola perikanan gurita

Baca juga: MSC ungkapkan dua standar perikanan berkelanjutan

 

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024