Jakarta (ANTARA) - Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Intervensi Jantung dr. Bobby Arhan Anwar, SpJP(K),FIHA mengatakan hasil pemeriksaan medis rutin tahunan atau medical check up yang baik bukan menjadi jaminan bagi seorang perokok bahwa dirinya sehat.

Hal itu dikarenakan kerusakan yang ditimbulkan rokok berada di tingkat molekul dan bisa jadi tidak terdeteksi saat MCU, sehingga agar memastikan sebuah kesehatan dari seorang perokok maka satu-satunya jalan yang bisa diambil ialah berhenti merokok sepenuhnya.

"MCU sekalipun yang biasanya digunakan memastikan kesehatan tidak menjadi jaminan bahwa perokok itu tidak terdampak rokok sehari-harinya. Hal itu dikarenakan kerusakan yang disebabkan rokok terjadi di level molekul yang bahkan tidak bisa dijangkau oleh MCU biasa," kata dokter Bobby dalam webinar yang diselenggarakan Departtemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Sabtu.

Baca juga: Komnas HAM sebut pemerintah harus jamin HAM dari bahaya rokok

Baca juga: Benarkah merokok elektrik bisa turunkan gairah seksual?     


Lebih lanjut, Bobby mengatakan kerusakan yang diderita perokok biasanya baru mulai dialami ketika rutinitas tersebut dilakukan dalam jangka panjang sekitar 10-20 tahun.

Maka dari itu, untuk perokok yang saat ini berada di usia muda ia menyarankan agar dapat segera berhenti merokok sehingga dapat mengurangi dampak masalah kesehatan di masa mendatang.

"Rokok itu ibarat investasi, investasi untuk peradangan kronis di dalam tubuh manusia. Akan ada jutaan sel-sel endotel yang penting untuk tubuh dan mereka meradang apabila rutin merokok. Setelah proses peradangan akhirnya terjadi penyumbatan, penyempitan pembuluh darah, setidaknya hal itu terjadi butuh waktu sekitar satu dekade atau 20 tahun," kata  Bobby.

Dokter yang berpraktek di RS Awal Bros Panam Pekanbaru itu menjelaskan sel endotel memiliki peranan penting dari saluran pembuluh darah arteri yang bertugas mengirimkan oksigen ke seluruh tubuh.

Apabila sel tersebut mengalami peradangan terus menerus, menurutnya akan tercipta kerusakan yang nantinya terjadi tidak hanya pada satu organ vital tapi bisa juga terjadi pada multiorgan.

Maka dari itu langkah untuk berhenti merokok sedini mungkin sangat tepat untuk memastikan kesehatan tubuh dari seorang perokok.

Lebih lanjut, ia mengatakan apabila perokok sudah memutuskan untuk berhenti merokok ada baiknya perokok bisa tegas pada lingkungannya agar tidak kembali mengulangi rutinitas yang dapat memperburuk kesehatannya itu.

"Tidak sedikit memang yang sudah berhenti balik lagi merokok dan kebablasan karena ditawarin teman. Memang harus tegas saat ditawari jangan ragu tentunya tolak dengan sopan dan katakan bahwa sudah berhenti merokok. Biasanya mereka yang mendukung akan menghormati keputusan itu dan hal itu butuh ketegasan memang," tutup dokter Bobby.

Baca juga: Vape dapat tingkatkan kerentanan terhadap COVID-19

Baca juga: Lingkungan bebas asap rokok bisa terwujud dengan pembinaan kesadaran

Baca juga: Tiga bahan berbahaya rokok elektrik dan efek buruk pada kesehatan

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024